Menkumham: Sinergi Kerja-Kami Pasti, Bukan Menjadi Jargon Atau Simbol

Media Center Kementerian Hukum dan HAM
Kanal Resmi Pemberitaan Unit Kerja di Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia dikelola oleh tim Media Center Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia
Konten dari Pengguna
5 Oktober 2018 14:58 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Media Center Kementerian Hukum dan HAM tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Sekjen Kemenkumham Bambang Rantam Sariwanto dan Menkumham Yasonna Laoly di Hari Dharma Karya Dhika Kemenkumham  2018 bertema “Sinergi Kerja-Kami Pasti”. (Foto: Kemenkumham)
zoom-in-whitePerbesar
Sekjen Kemenkumham Bambang Rantam Sariwanto dan Menkumham Yasonna Laoly di Hari Dharma Karya Dhika Kemenkumham 2018 bertema “Sinergi Kerja-Kami Pasti”. (Foto: Kemenkumham)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Oleh: Yos, Komar, dan Dana
Foto: Zeki dan Dana
ADVERTISEMENT
Jajaran pegawai Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham) memperingati Hari Dharma Karya Dhika (HDKD) 2018 bertema “Sinergi Kerja- Kami Pasti”, Rabu 3 Oktober kemarin.
Dalam upacara memperingati HDKD 2018, Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Menkumham) Yasonna Hamonangan Laoly mengajak jajaran Kemenkumham pusat maupun daerah harus saling introspeksi diri dalam bekerja.
Menkumham Yasonna Laoly mengatakan, supaya semua jajaran Kemenkumham pusat maupun daerah membangun sinergitas dengan sesama dalam bekerja. Demi menyelesaikan persoalan-persoalan dengan menghasilkan jalan keluar lebih berkualitas.
“Janganlah hanya menjadi jargon atau simbol semata. Tema ini harus dijiwai dan  dilaksanakan  dengan  sungguh-sungguh  pada  setiap  aspek pelaksanaan tugas fungsi kita,” ujar Menkumham, selaku Inspektur Upacara pada HDKD Kemenkumham 2018 kepada jajarannya.
ADVERTISEMENT
Menkumham meneruskan, bahwa peringatan HDKD merupakan salah satu indikator dari sudut pandang waktu bagi jajaran Kemenkumham untuk merenung.
Sebab, kata Menteri Yasonna, apakah tiap pekerjaan dilaksanakan jajaran Kemenkumham sudah memberikan kontribusi pada pembangunan secara nasional. Dan dirasakan oleh seluruh lapisan masyarakat.
“Di tengah banyak cobaan yang dihadapi bangsa. Kita khususnya yang dihadapi oleh Kemenkumham,” tuturnya dari podium.
Seperti beberapa hari lalu, jajaran Kemenkumham di Sulawesi Tengah mengalami musibah gempa dahsyat. Sejumlah bangunan di Lembaga Pemasyarakatan dan Rumah Tahanan ambrol. Dikarenakan kejadian ini, Kemenkumham mengambil kebijakan yang tidak mudah.
Memang, warga binaan maupun tahanan di sana dikeluarkan sementara waktu. Namun demikian, dikarenakan persoalan kemanusiaan demi mencari sanak keluarga korban gempa.
ADVERTISEMENT
Warga binaan maupun tahanan juga diberikan waktu seminggu dan wajib lapor. Sedangkan untuk terpidana teroris, langsung diamankan jajaran petugas Kemenkumham di Sulawesi Tengah.
“Semua persoalan harus kita selesaikan dengan cepat, tepat,  berkualitas, dan tuntas. Ini memerlukan energi dan pemikiran yang sangat besar. Belum lagi musibah bencana alam, yang juga memerlukan penanganan cepat, responsif, dan tepat sasaran,” ucap Menkumham.
Bagi jajaran pegawai Kemenkumham di pusat maupun daerah, Menkumham juga berpesan, tiap permasalahan dialami oleh Kemenkumham.
Jajaran Kemenkumham supaya senantiasa selalu bergandengan tangan, bahu membahu, dan mencari solusi permasalahan secara bersama-sama.
“Sehingga setiap persoalan yang dihadapi Kemenkumham dapat ditangani dengan baik,” ujar Yasonna Laoly.
Gerakan Disiplin Nasional
Upacara memperingati HDKD Kemenkumham 2018 selain digelar di jajaran Kemenkumham pusat. Jajaran Kemenkumham daerah juga memperingati HDKD Kemenkumham 2018. Seperti di Kantor Wilayah Kemenkumham Kalimantan Selatan.
ADVERTISEMENT
Kepala Kantor Wilayah Kemenkumham Kalimantan Selatan Ferdinand Siagian menyampaikan, bahwa upacara memperingati HDKD Kemenkumham 2018 dirangkai juga dengan Gerakan  Disiplin Nasional.
“Kegiatan ini dilaksanakan dilaksanakan oleh seluruh pegawai di bidang pemerintahan, perencana dan pelaksana pembangunan. Termasuk para Aparatur Sipil Negara Kemenkumham,” tuturnya.
Dalam pidatonya, Ferdinand menyampaikan kepada jajaran Kantor Wilayah Kemenkumham Kalimantan Selatan, HDKD Kemenkumham pada 2018 mencanangkan simbol tupai. Menurutnya, menggambarkan  hewan yang cerdas, lincah, tangguh dan pantang menyerah.
“Ini mempunyai makna bahwa kita sebagai Aparatur Sipil Negara harus mampu bekerja keras dan bekerja sama, berjiwa kesatria untuk mengabdi pada bangsa dan negara,” ucapnya.
Ferdinand Siagian Komitmen Gerakan Disiplin Nasional. (Foto: Kemenkumham)
zoom-in-whitePerbesar
Ferdinand Siagian Komitmen Gerakan Disiplin Nasional. (Foto: Kemenkumham)
Selain itu, Ferdinand Siagian juga mengajak seluruh pegawai di lingkungan Kemenkumham pusat dan daerah, turut berpartisipasi dan berkontribusi menyemarakkan dan menyukseskan kegiatan HDK Kemenkumham 2018. 

“Yang berorientasi kepada pelayanan masyarakat,” ujarnya.
ADVERTISEMENT
Kepala Kantor Wilayah Kemenkumham Kalimantan Selatan ini juga meneruskan beberapa pesan Menkumham kepada jajaran pegawai dipimpinnya. Beberapa poin tersebut adalah:
1. Senantiasa taat beribadah dan berdoa, memohon perlindungan dan kasih sayang Tuhan Yang Maha Kuasa agar kita diberikan keselamatan dan kasih sayang-Nya.
2. Ambilah hikmah dari setiap musibah.Jangan pernah putus asa.Dalam menghadapi setiap cobaan dan tantangan, Karena ada Tuhan Yang Maha Kuasa bersama kita.
3. Saling sinergi dan bersatu dalam bekerja dan berkinerja, karena perpecahan hanya akan menimbulkan kesengsaraan bagi kita semua.
4. Terus pelihara kelestarian alam semesta, mulai dari menjaga lingkungan sekitar dan mengurangi penggunaan produk-produk yang dapat merusak merusak lingkungan.
5. Jaga nama baik bangsa dan negara, khususnya institusi kita Kemenkumham. Buatlah prestasi yang membanggakan dan hilangkan stigma negatif tentang Kemenkumham.
ADVERTISEMENT