news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Staf Ahli Menkumham Bidang Penguatan Reformasi Birokrasi Jabat Plt Dirjen PAS

Media Center Kementerian Hukum dan HAM
Kanal Resmi Pemberitaan Unit Kerja di Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia dikelola oleh tim Media Center Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia
Konten dari Pengguna
5 Maret 2020 23:48 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Media Center Kementerian Hukum dan HAM tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Sri Puguh Budi Utami (tengah) pada acara serah terima jabatan dan lepas sambut Direktur Jenderal Pemasyarakatan. Kini menjabat Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Hukum dan HAM. (Foto: Kemenkumham)
zoom-in-whitePerbesar
Sri Puguh Budi Utami (tengah) pada acara serah terima jabatan dan lepas sambut Direktur Jenderal Pemasyarakatan. Kini menjabat Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Hukum dan HAM. (Foto: Kemenkumham)
ADVERTISEMENT
Oleh: Yos dan Fajar Ferdinand Foto: Fajar Ferdinand
ADVERTISEMENT
Acara serah terima jabatan dan lepas sambut pejabat Eselon 1a Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham), Direktur Jenderal Pemasyarakatan (Dirjen PAS) digelar di Graha Bakti Pemasyarakatan, Jalan Veteran Nomor 11 pada Kamis 5 Maret 2020.
Kepala Bagian Humas Direktorat Jenderal Pemasyarakatan (Ditjen PAS) Rika Aprianti mengungkapkan, bahwa Sri Puguh Budi Utami sebelumnya menjabat Dirjen PAS. Kini dimutasi menjadi Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Hukum dan HAM di Kemenkumham.
Adapun posisi Utami panggilan akrab Sri Puguh Budi Utami digantikan oleh Nugroho sebagai Pelaksana tugas (Plt) Dirjen PAS.
“Staf Ahli Menteri Hukum dan HAM Republik Indonesia Bidang Penguatan Reformasi Birokrasi Bapak Nugroho. Kini menjabat Plt Dirjen PAS,” ungkapnya.
Rika menjelaskan, bahwa Nugroho bukan nama baru di Ditjen PAS. Sebab pernah juga menjabat Direktur Bina Narapidana dan Pelayanan Tahanan serta Direktur Bina Kesehatan dan Perawatan Narapidana dan Tahanan pada Ditjen PAS.
ADVERTISEMENT
Sebelumnya, dalam acara lepas sambut pejabat Dirjen PAS. Utami mengatakan dilantik sebagai Dirjen PAS pada 4 Mei 2018 adalah puncak karir tertinggi bagi alumni Akademi Ilmu Pemasyarakatan (AKIP).
“Mendapat kepercayaan dari Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly menjadi Dirjen PAS adalah hal yang luar biasa,” ujarnya.
“Ini adalah motivasi bagi kita semua agar menjadi bintang di rumah sendiri. Harus tetap semangat mempertahankan potensi serta laksanakan tugas dan fungsi demi mewujudkan cita-cita founding fathers Pemasyarakatan,” tambahnya, dalam acara serah terima jabatan dan lepas sambut Dirjen PAS.
Utami juga berpesan kepada Plt Dirjen PAS Nugroho mengenai masalah overcrowding di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas).
Menurut Utami, selama ini masalah Pemasyarakatan adalah masalah pecandu narkoba yang masuk ke dalam Lapas.
ADVERTISEMENT
“Kami diskusi dan cari solusi bersama-sama. Seharusnya pecandu narkoba tidak masuk Lembaga Pemasyarakatan. Namun, sekarang ada rehabilitasi sosial dan medis. Hasilnya juga sedang dalam progres,” jelasnya.
Selain itu, ia berharap kepada Plt Dirjen PAS yang baru supaya Resolusi Pemasyarakatan Tahun 2020 dapat terealisasi.

 “Pesan Pak Menteri, harus pantang mundur. Saya akan tetap di sini, wujudkan reintegrasi yang sehat karena kita semua harus berkolaborasi,” ujar Sri Puguh Budi Utami.
Tak luput, alumni AKIP Angkatan 19 ini mengucapkan terima kasih kepada Kepala Unit Pelaksana Teknis Pemasyarakatan, Kepala Kantor Wilayah, dan seluruh mitra Ditjen PAS yang membantu untuk membuka lahan milik Pemasyarakatan dari terlantar menjadi bermanfaat untuk berkebun
Semisal mengumpulkan petani di Nusakambangan, Ciangir, dan Kendal untuk menggarap lahan milik Pemasyarakatan.
ADVERTISEMENT
“Kami rangkul bersama petani lakukan penanaman di atas 100 hektar lahan. Ciangir yang tadinya terlantar, juga Kendal. Teman-teman sudah bekerja luar biasa. Terima kasih,” ucapnya.
Pujian Kinerja Sri Puguh Budi Utami


Dalam acara serah terima jabatan dan lepas sambut Dirjen PAS. Plt Dirjen PAS Nugroho memuji Utami sebagai srikandi dan living legend Pemasyarakatan.
Nugroho mengatakan, tantangan untuk melanjutkan Resolusi Pemasyarakatan 2020 demi memacu kualitas kinerja jajaran Ditjen PAS.
“Kami mohon dukungan agar Pemasyarakatan tetap sejalan dengan cita-cita founding fathers kita,” ucapnya.
“Saya butuh ide gila, bukan setengah gila, Kita bungkus bersama, kita kumpulkan senior-senior. Saya meminta kesungguhan seluruh jajaran Pemasyarakatan, ” tambahnya.
Staf Ahli Menteri Hukum dan HAM Republik Indonesia Bidang Penguatan Reformasi Birokrasi Nugroho (kanan) pada acara serah terima jabatan dan lepas sambut Direktur Jenderal Pemasyarakatan. Kini menjabat Pelaksana tugas Direktur Jenderal Pemasyarakatan. (Foto: Kemenkumham)
Sementara itu, Sekretaris Jenderal kemenkumham Bambang Rantam Sariwanto turut memuji kinerja Sri Puguh Budi Utami. Ia mengatakan bahwa menjadi perempuan pertama yang memimpin Pemasyarakatan adalah prestasi luar biasa.
ADVERTISEMENT
Bambang menyebut, seperti masalah Nusakambangan selesai, Ciangir selesai, Revisi Undang-Undang Pemasyarakatan selesai.
“Belum tentu laki-laki bisa. Dua tahun ini adalah prestasi luar biasa. Kami bangga, para senior Pemasyarakatan bangga. Torehannya luar biasa,” pujinya.
“Penghormatan teman-teman kepada beliau adalah kebanggaan saya. Ini adalah tantangan untuk Pak Nugroho. Seluruh jajaran Pemasyarakatan harus mendukung,” tambahnya lagi.
Sebagai perwakilan pegawai Ditjen PS, Direktur Perawatan Kesehatan dan Rehabilitasi A. Yuspahruddin menilai seorang Sri Puguh Budi Utami adalah pekerja keras. Ia memuji sikap Utami seolah 24 jam memimpin Pemasyarakatan. 


“Sekarang di Ciangir, lalu ke Yogyakarta, Sragen, dan lain-lain. Mungkin beliau mimpi juga tentang Pemasyarakatan,” canda Yuspahruddin.
Ia menilai dibalik sikap tegas Utami, tersimpan hati yang lembut. “Kami kerap ditegur karena tidak speed up, tapi siangnya langsung diajak makan siang,” lanjutnya.
ADVERTISEMENT
Pujian sebagai srikandi Pemasyarakatan, menurut Yuspahruddin, memang layak disematkan kepada Sri Puguh Budi Utami.
“Beliau adalah Dirjen PAS perempuan pertama di Indonesia. Belum ada pemimpin perempuan di Kepolisian, Kejaksaan Agung, dan Mahkamah Agung,” pungkasnya.