news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Gempa Bumi Maluku Tidak Disebabkan oleh Aktivitas Geotermal di Tulehu

Konten dari Pengguna
21 Januari 2020 11:58 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari NewQuest Geotechnology tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Suasana diskusi tentang kegempaan di Ambon yang melibatkan para pakar geothermal di kantor PLN Pusat Jakarta, Rabu (15/1/2020). Sumber: https://www.panasbuminews.com/
Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Ambon menngungkapkan selama akhir 2019, Maluku sering sekali diguncang gempa. Tersebar wacana di kalangan masyarakat bahwa kejadian tersebut berkaitan dengan proyek geotermal di Desa Tulehu, Kecamatan Saluhutu, Kabupaten Maluku Tengah yang kini sedang dikerjakan oleh PT PLN. Kepala Dinas PUPR Kota Ambon, Enrico Matitaputty, menyatakan Pemkot Ambon telah melakukan koordinasi dengan Kementerian ESDM, khususnya Direktorat Panas Bumi Ditjen EBTKE. Selain itu, koordinasi juga dilakukan dengan Vice President Panas Bumi PLN.
ADVERTISEMENT
Sebagai tindak lanjut untuk menjawab keresahan masyarakat, para pakar geotermal menggelar diskusi di kantor PLN Pusat Jakarta (15/01/2020). Hadir dalam pertemuan itu, Wakil Walikota Ambon Syarif Hadler dan kepala dinas terkait serta pimpinan DPRD Kota Ambon. Dari PT PLN, hadir di antaranya Executive Vice President EBT PT PLN, Zulfikar Manggau dan Vice President Panas Bumi PT PLN, Aris E. Susangkiyono. Sedangkan dari Kementerian ESDM hadir Kepala Sub Direktorat Keteknikan dan Lingkungan Ditjen EBTKE, Roni Candra Harahap. Sementara para pakar geosains yang hadir di antaranya Dr. Yunus Daud (UI), Dr. Ferad Puturuhu (Unpatti), Dr. Suryantini (ITB) dan Dr. Alvend Sugiawan (ITB).
Akademisi Universitas Indonesia yang juga Founder NewQuest Geotechnology, Dr. Yunus Daud menjelaskan bahwa upaya pemanfaatan geotermal memang bisa saja menimbulkan gempa bumi, namun sifatnya hanya gempa kecil atau yang disebut dengan Micro Earth Quake (MEQ) dengan kekuatan magnitudo kurang dari 3 SR pada kedalaman 2 hingga 3 kilometer.
Klasifikasi gempa dan frekuensi kejadiannya di seluruh dunia sejak 1990 (observasi oleh Badan Survey Geologi Amerika Serikat USGS). Sumber: Microearthquake Seismology and Seismotectonics of South Asia, Springer (2008).
“Hal seperti itu bisa terjadi jika kalau geotermalnya sudah berproduksi. Sementara yang ada di Tulehu itu belum berproduksi. Dengan demikian, tidak ada hubungan antara geotermal di Tulehu dengan gempa yang masih terjadi di pulau Ambon dan sekitarnya. Gempa bumi yang terjadi di sana itu lebih kepada bersifat tektonik,” ujar Yunus.
ADVERTISEMENT
Wakil Walikota Ambon Syarif Hadler merasa lega dengan penjelasan dari para pakar serta mendukung proyek geotermal di Tulehu tetap berlanjut demi kepentingan masyarakat.
“Setelah menyimak pemaparan para pakar, maka diketahui bahwa isu-isu yang berkembang itu ternyata tidak benar. Oleh karena itu, kami mengimbau agar masyarakat tak lagi termakan isu yang tak jelas. Proyek pembangkit listrik dari panasbumi di Tulehu pun, dibangun untuk kesejahteraan masyarakat, terutama untuk memenuhi kebutuhan listrik masyarakat Ambon,” ujarnya.