Cara Baru Menatap Ekosistem Digital

Mambang
Mambang,M.Kom Dosen Informatika dan Komputer, Penulis,Peneliti dan Praktisi Ketua IndoCEISS Kal-Sel 2021-2025
Konten dari Pengguna
21 September 2021 18:33 WIB
·
waktu baca 5 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Mambang tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Foto oleh Roberto Nickson dari Pexels
zoom-in-whitePerbesar
Foto oleh Roberto Nickson dari Pexels
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Sejenak, mari kita melihat kembali ke zaman prasejarah. Zaman yang ketika itu, gendang, terompet yang terbuat dari tanduk binatang, dan isyarat asap digunakan sebagai alat pemberi peringatan jika ada bahaya yang mengancam. Kehidupan suatu masyarakat dari masa ke masa selalu berkembang dan mengalami perubahan dan pada akhirnya kini kita berada pada gelombang teknologi informasi. Manusia sebagai makhluk sosial yang memiliki ketergantungan terhadap orang lain, tentunya membutuhkan interaksi dengan lingkungan melalui komunikasi. Seiring majunya teknologi dan peradaban, komunikasi antar-manusia semakin lama terus berkembang. Dan sekarang, perkembangan dunia digital telah menyasar ke segala sisi kehidupan tanpa bertanya anda siapa dan dari mana anda berasal.
ADVERTISEMENT
Saat ini, rasanya hampir tidak ada sisi kehidupan manusia yang tidak terpengaruh proses digitalisasi. Dunia digital menjadi medan penting dalam pertukaran informasi dan pergaulan. Perkembangan teknologi digital yang sangat pesat mempengaruhi tatanan perilaku masyarakat. Pola lama dalam interaksi sosial kini turut terdistrupsi, mengaburkan beragam batasan dan norma-norma sosial. ALFIN Toffler (4 Oktober 1928-27 Juni 2016), sang futurolog besar penulis buku trilogi; Future Shock (1970), Third Wave (1980), dan Powershift: Knowledge, Wealth, and Violence at the Edge of the 21st Century (1990) meramalkan tentang adanya gelombang perkembangan sistem teknologi informasi sehingga mengubah tatanan sosial masyarakat, dan ini memang terjadi dan ada di sekitar kita.
Pada tahun 1994, pertumbuhan internet melaju dengan sangat cepat dan mulai merambah ke dalam berbagai segi kehidupan manusia dan menjadi bagian yang tidak dapat dipisahkan dari manusia. Pada tahun 1995, perusahaan umum mulai diperkenalkan menjadi provider dengan membeli jaringan di backbone. Langkah ini mulai pengembangan teknologi informasi, khususnya internet, dan penelitian-penelitian untuk mengembangkan sistem dan alat yang lebih canggih.
ADVERTISEMENT
Dan pada tahun ini di masa depan, manusia pun masih mengembangkan teknologi informasi, dan juga mengembangkan dan menciptakan alat-alat baru ataupun lama yang digunakan untuk menyampaikan informasi dari segala penjuru dunia. Sekarang juga banyak manusia yang menggunakan internet untuk mencari informasi-informasi yang belum di ketahui oleh manusia, dan internet juga di buat untuk perantara bisnis ataupun proyek. Perkembangan teknologi informasi tahun ke tahun akan selalu berkembang terus menerus untuk menuju dunia yang lebih baik dan lebih modern.
Makna dari transformasi digital adalah perubahan yang berhubungan dengan penerapan teknologi digital dalam semua aspek kehidupan yang ada pada masyarakat dikutip dari (Wikipedia). Penggunaan teknologi digital yang sangat masif akhir-akhir ini mengharuskan kita memiliki kompetensi pada bidang digital sehingga kita mampu dalam penggunaan digital dan dari proses tersebutlah transformasi digital dapat dilakukan dengan pondasi utama tetap berada pada kualitas sumber daya manusianya. Konversi dari informasi analog ke ke dalam bentuk digital atau dapat dimaknai digitasi yang merupakan proses awal di mana proses digitalisasi akan didukung oleh teknologi lainnya seperti IoT, Big Data, Blockchain, Cryptocurrencies, 3D Printing, Robotic, Drone, Virtual Reality (VR) , Augmented Reality (AR) dan Artificial Intelligence.
ADVERTISEMENT
Menurut Link Net dan Google Cloud tantangan terbesar dalam transformasi digital adalah berani atau tidak seseorang melangkah untuk beralih ke ekosistem digital, karena kata kunci sukses transformasi digital terdapat pada mindset atau pola pikir. Selain itu juga diperlukan suplemen dalam mengubah dari sistem yang bersifat tradisional menjadi digital. Proses beradaptasi ke dalam lingkungan digital menjadi hal sangat penting untuk diimplementasikan.
Transformasi Digital memiliki peluang yang sangat luar biasa dalam menunjang pertumbuhan ekonomi, dikutip dari finance.detik.com, nilai transaksi ekonomi digital akan tumbuh menjadi Rp 4.531 T pada 2030 dengan dominasi dari sektor e-commerce. Saat ini ekonomi digital di Indonesia telah menghasilkan sebanyak 4% dari total GDP atau sekitar Rp 632 triliun. sektor e-commerce menjadi ujung tombak perekonomian digital dengan kontribusi mencapai 34% atau nilainya mencapai RP 1.900 triliun di tahun 2030. Kerja sama bisnis to bisnis di bidang teknologi juga akan berpotensi menghasilkan Rp 763 triliun atau mencapai 13% dari total ekonomi digital.
ADVERTISEMENT
Pengembangan ekosistem talenta digital di Indonesia harus cepat diberikan agar sumber daya manusia, khususnya generasi muda siap menghadapi berbagai skill-skill baru dibidang digital. Transformasi digital menuntut cara pandang dan penyikapan baru dalam mengarunginya dan transformasi digital telah mengubah berbagai kebiasaan di setiap lini kehidupan. Era ini membutuhkan terobosan baru di bidang sumber daya manusia dengan mengembangkan talenta-talenta digital. Untuk mewujudkan hal tersebut perlu kolaborasi antara diri sendiri, masyarakat, pemerintah, swasta, industri dan semua pemangku kepentingan.
Kemajuan teknologi juga mendorong dan berakibat banyak hilangnya pekerjaan, namun tidak kita pungkiri juga saat ini telah muncul pekerjaan-pekerjaan baru, meski tidak seimbang, namun efisiensi lebih terasa. Disaat keterbukaan informasi dan data saat ini, menuntut semua orang memiliki skill, dan menggunakan teknologi informasi, e commerce yang meningkat begitu signifikan, sehingga semua elemen perlu kesadaran mengedukasi generasi muda, diiringi penguasaan skill baik formal maupun nonformal.
ADVERTISEMENT
Dikutip dari Kementerian Kominfo, roadmap transformasi digital Indonesia dimulai dari tahun 2020 dengan membangun fondasi, dilanjutkan pada tahun 2025 dengan mengoptimalkan pelayanan, 2030 merupakan ekspansi di seluruh wilayah Indonesia, meningkatkan teknologi di tahun 2035, menjadi digital leader di tahun 2040 dan menuju Indonesia Maju di tahun 2045. Dalam proses pencapaian milestone tersebut juga perlu dilakukan evaluasi secara berkala, dan perkembangan yang sudah dicapai dapat diketahui.
Kunci sukses dalam transformasi digital salah satunya adalah komitmen dari semua stakeholder. Sebagai contoh dalam sebuah perusahaan diperlukan komitmen dari pimpinan perusahaan direktur, manajer dan senior leadership mempunyai andil besar dalam kesuksesan transformasi digital. Kita adalah bangsa yang besar yang sudah teruji memiliki keberanian dalam melangkah. Dengan kompetisi global yang semakin agresif, kalau kita tidak melakukan transformasi digital dengan cepat, maka orang lain dan negara lain yang akan melakukannya. Transformasi itu bukan pilihan, tapi kapan kita akan melangkah ke fase berikutnya dan mengambil kesempatan dengan sebaik-baiknya.
ADVERTISEMENT