news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Akibat Gempa Sumenep, UNBK Sempat Ditunda dan Siswa Berhamburan Keluar

Konten Media Partner
2 April 2019 12:16 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Siswa terluka menjalani perawatan medis akibat gempa bumi di Sumenep.
zoom-in-whitePerbesar
Siswa terluka menjalani perawatan medis akibat gempa bumi di Sumenep.
ADVERTISEMENT
Sumenep, (Media Madura) - Gempa bumi yang melanda wilayah Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, menyebabkan seorang siswa terluka. Gempa tersebut terjadi sekitar pukul 08.22, Selasa (2/4/2019).
ADVERTISEMENT
Warga Kecamatan Raas, Suryadi, menuturkan bahwa selain adanya siswa yang menjadi korban luka, sejumlah gedung sekolah dan rumah warga juga mengalami kerusakan.
Bahkan, kata Suryadi, siswa SMA yang hendak melangsungkan ujian nasional (UN) juga harus menunda pelaksanaannya akibat bencana alam tersebut.
"Ketika gempa terjadi, sejumlah siswa dan guru sedang bersiap melaksanakan ujian. Gempa terjadi dan semuanya berhamburan keluar ruangan," tuturnya.
Saat ini, siswa yang terluka sudah mendapatkan penanganan medis di Puskesmas setempat. Sementara itu, pelaksanaan ujian siswa terpaksa ditunda sementara.
Seperti diberitakan, berdasarkan hasil analisis Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), gempa bumi tersebut berkekuatan 5,0 magnitudo, yang selanjutnya dilakukan pemutakhiran menjadi 4,9 magnitudo.
"Ya benar, hari ini Kabupaten Sumenep diguncang gempa bumi tektonik, dengan kekuatan M=4,9 setelah dilakukan pemutakhiran," kata Kepala BMKG Kalianget Sumenep, Usman Kholid, dalam rilis tertulisnya.
ADVERTISEMENT
Usman menerangkan, pusat gempa bumi terletak pada koordinat 7,22 Lintang Selatan dan 114,56 Bujur Timur, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 83 kilometer arah Tenggara Kota Sumenep, Kabupaten Sumenep, pada kedalaman 5 kilometer.
"Gempa berlokasi tepatnya di laut pada jarak 83 kilomoter Tenggara Kota Sumenep. Warga diimbau tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya,” imbaunya.
Informasi yang didapat mediamadura.com, guncangan dari gempa bumi ini dirasakan di Pulau Sapudi dan Raas dalam skala intensitas III-IV MMI. Sedangkan, di Kangean dan Arjasa warga melaporkan hanya merasakan getaran sebentar.
"Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa bumi tidak berpotensi tsunami, jadi masyarakat agar tetap tenang," tandasnya.
Masih menurut keterangan BMKG, hingga pukul 08.46 WIB, hasil monitoring BMKG sudah terjadi gempa susulan (aftershock) sebanyak dua kali, masing-masing berkekuatan 3,0 magnitudo dan 3,6 magnitudo. Namun, hingga kini, belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempa bumi tersebut.
ADVERTISEMENT
Reporter: Rosy Editor: Ist