MUI Sumenep Soal Daftar 200 Mubalig: Tidak Apa-apa Jika Tujuannya Baik

Konten Media Partner
22 Mei 2018 11:54 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Gedung Majelis Ulama Indonesia. (Foto: Aria Pradana)
zoom-in-whitePerbesar
Gedung Majelis Ulama Indonesia. (Foto: Aria Pradana)
ADVERTISEMENT
Sumenep, (Media Madura) – Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, KH. Safraji menanggapi rekomendasi 200 mubalig yang dikeluarkan Kementerian Agama. 
ADVERTISEMENT
Safraji mengatakan, secara pribadi ia tak mempersoalkan dan boleh saja dikeluarkan rekomendasi jika memang tujuannya untuk kebaikan masyarakat. Namun, tidak harus semuanya diatur oleh pemerintah.
“Tapi tidak perlu semuanya harus diatur oleh pemerintah. Tapi kalau tujuannya baik, ya tidak apa-apa,” katanya, Selasa (22/5).
Sebelum dikeluarkannya rekomendasi 200 mubalig itu, kata Safraji, pihaknya telah memberi masukan kepada pemerintah melalui dialog interaktif di salah satu televisi swasta nasional. MUI Sumenep pun sudah menduga bahwa daftar rekomendasi mubalig dipastikan menimbulkan pro dan kontra di masyarakat.
“Dan benar, kebijakan Menteri Agama mengeluarkan 200 nama mubalig ini menimbulkan pro dan kontra di masyarakat,” ujar Safraji.
Ia mengakui bahwa dikeluarkannya daftar mubalig rekomendasi oleh pemerintah memang bertujuan untuk menangkal berkembangnya paham ekstremisme di Indonesia.
ADVERTISEMENT
“Namun, untuk membendung ajaran radikalisme itu juga harus dimulai dari masing-masing individu. Harus peka terhadap paham-paham yang akan membawa pada kehancuran,” katanya. 
Sebelumnya, Kemenag mengeluarkan rekomendasi 200 mubalig di Indonesia. Nama-nama mubalig tersebut dianggap memenuhi 3 kriteria yang dijadikan patokan Kemenag, yaitu mempunyai kompetensi ilmu agama, reputasi yang baik, dan berkomitmen kebangsaan yang tinggi.
Reporter: Rosy Editor: Zainol