Dinas Perikanan Sampang : Hasil Tangkapan Nelayan Dipengaruhi Cuaca Laut

Konten Media Partner
15 Januari 2019 12:17 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Nelayan asal Sampang menurunkan hasil tangkapan ikan di pelabuhan tanglok, Jumat (12/10/2018) lalu. (Ryan Hariyanto/MM).
ADVERTISEMENT
Sampang, (Media Madura) - Kepala Bidang Budi Daya Perikanan Dinas Perikanan (Diskan) Kabupaten Sampang Moh Machfud mengatakan, hasil perikanan tangkap di wilayahnya relatif minim dan jauh dari target yang diharapkan. Bahkan setiap tahun angkanya cenderung menurun. Hal itu disebabkan karena cuaca sering kali kurang bersahabat bagi kalangan nelayan. Selasa (14/1/2019).
Hujan deras disertai angin kencang kerap terjadi di perairan Sampang. Kondisi itu menjadi kekhawatiran bagi warga yang mengais rezeki di laut. Banyak nelayan enggan melaut karena takut terhadap cuaca buruk.
”Hasil tangkapan nelayan masih dipengaruhi cuaca di laut, kalau cuaca buruk banyak nelayan yang urung melaut dan menambatkan perahu di pesisir pantai,” ucapnya.
Data Diskan Sampang menunjukkan pada 2017 target hasil budi daya perikan tangkap 7.500 ton. Realisasinya hanya 4.737 ton atau sekitar 60 persen, 2018 kembali ditargetkan 7.500 ton terealisasi 5.285 ton. Meski demikian, tahun ini dinas terkait meningkatkan target menjadi 8.200 ton.
ADVERTISEMENT
Machfud menuturkan, sejumlah jenis ikan hasil tangkapan nelayan yang sering mengalami penurunan yakni, ikan tongkol, cakalang, bandeng tenggiri, cumi-cumi, dan kakap. Pada 2017 pihaknya menargetkan hasil tangkapan ikan nelayan 7.100. Akan tetapi, realisasinya hanya di kisaran 6.500 ton.
Pihaknya akan berupaya maksimal untuk bisa mencapai target tersebut. Tahun ini, pihaknya akan merealisasikan bantuan sejumlah alat tangkap kepada nelayan. Misalnya, jaring ikan yang ramah lingkungan, Cool box, life jacket, dan kapal.
”Kami juga akan lebih memaksimalkan pengembangan usaha budi daya ikan air tawar, sudah ada sekitar 68 kelompok budi daya ikan (pokdakan) yang dibina dan berikan bantuan alat produksi,” ujarnya.
Menurut Mahfud, usaha budi daya ikan di Sampang memiliki potensi yang cukup besar untuk dikembangkan. Setiap tahun hasil produksi terus tumbuh. Penjualan ke sejumlah daerah juga terus mengalamai peningkatakan yang cukup siginifikan.
ADVERTISEMENT
Usaha budi daya ikan bisa menjadi solusi yang baik bagi masyarakat untuk menambah penghasilan yang lebih menjanjikan. Sebab, usaha tersebut bersifat lebih terukur jika dibandingkan dengan usaha nelayan.
”Tren produksi ikan budi daya air tawar terus meningkat setiap tahun, di tahun 2017 hasil produksi sebanyak 550 ton, tahun lalu, meningkat 50 persen dengan jumlah produksi mencapai 827 ton,” kelitnya.
Sementara Anggota Komisi III DPRD Sampang Sohebus Sulton menyampaikan, tidak tercapainya target perikanan tangkap disebabkan karena kurangnya perhatian pemkab terhadap nelayan. Program bantuan alat tangkap bagi nelayan tidak merata. Banyak nelayan yang masih menggunakan peralatan seadanya, sehingga hasil tangkapan ikan minim dan keselamatan mereka tidak terjamin.
ADVERTISEMENT
”Banyak nelayan yang tidak mendapatkan bantuan alat tangkap  karena sosilisasi dari dians terkait kepada masyarakat terkait bantuan itu minim,” tudingnya.
Secara umum masyarakat Sampang bekerja di laut. Kondisi tersebut seharusnya menjadi pertimbangan bagi dinas terkait untuk lebih memedulikan kesejahteraan nelayan. Apalagi, selama ini hasil tangkapan nelayan tidak selamanya memuaskan.
”Memang nelayan tidak meminta. Tapi, setidaknya harus dipahami. Nelayan juga merupakan warga yang perlu disejahterakan,” tegurnya.
Politikus Gerindra itu meminta agar dinas terkait lebih maksimal menyosialisasikan dan merealisasikan program untuk nelayan. Baik bantuan dari pemerintah provinsi (pemprov) Jatim maupun pemerintah pusat.
Menurut dia, selama ini dinas terkait kurang serius menyerap program bantuan nelayan. Baik bantua dari pemerintah provinsi (pemprov) Jawa timur (Jatim) maupun pusat. Padahal, bantuan tersebut bertujuan untuk meningktakan kesejahteraan nelayan dan menjamin keselamatan nelayan saat berlayar.
ADVERTISEMENT
”Minimnya pengajuan dari nelayan jangan selalu dijadikan sebagai alasan oleh dinas terkait untuk tidak menyerap bantuan dari pemprov dan pusat dengan maksimal,” tandasnya.
Reporter : Ryan Hariyanto Editor : Zainol