Dinsos Sampang Klarifikasi Kepala Sekolah Nyambi Pendamping PKH

Konten Media Partner
15 Oktober 2019 22:06 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Dinsos Sampang Klarifikasi Kepala Sekolah Nyambi Pendamping PKH
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
Sampang, (Media Madura) - Kepala SMP di wilayah Kecamatan Banyuates, Kabupaten Sampang, diketahui merangkap jabatan selama tiga tahun sebagai pendamping program keluarga harapan (PKH).
ADVERTISEMENT
Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Sampang akhirnya mengambil tindakan dengan memanggil Supardi, pendamping yang merangkap double job.
"Kami menerima informasi dari masyarakat, setelah diklarifikasi ternyata benar dan yang bersangkutan mengakui," ujar Koordinator PKH Kabupaten Sampang Nanang Muldiyanto, Selasa (15/10/2019).
Nanang mengatakan, Supardi merupakan kepala sekolah swasta di salah satu lembaga pendidikan. Menjadi pendamping PKH di Desa Montor, Banyuates, sejak 2014 lalu.
Semasa itu pendamping masih bisa merangkap pekerjaan dengan catatan tugas sebagai pendamping tidak terganggu dengan pekerjaan lain.
Namun, di tahun 2017 Kemensos menertibkan surat edaran (SE) tentang larangan bagi pendamping merangkap pekerjaan. Baik menjadi guru dan semacamnya.
"Pendamping PKH yang merangkap pekerjaan itu melanggar kode etik, sampai sekarang belum ada sangsi, hanya diberikan Surat Peringatan (SP)," katanya.
ADVERTISEMENT
Hasil klarifikasinya, Supardi memilih menjadi pendamping PKH. Yang bersangkutan mengundurkan diri menjadi kepala sekolah tertanggal 12 Oktober 2019.
"Supardi juga mengajar di dua lembaga, kami meminta agar yang bersangkutan segera memilih apakah ingin menjadi pendamping atau kepala sekolah, akhirnya memilih pendamping PKH," jelasnya.
Saat dikonfirmasi, Supardi tak mengelak dirinya merangkap sebagai kepala sekolah dan mengajar. Pria 37 tahun itu mengaku sudah lama berhenti mengajar.
"Sebenarnya saya sudah lama mengajukan pengunduran diri sebagai kepala sekolah, tapi yayasan belum menyetujui karena tidak ada pengganti, sekarang saya sudah positif mundur dan fokus di PKH," pungkasnya.
Reporter : Ryan
Editor : Ist