Disperindag Janji Investigasi Dugaan Pungli di Pasar Tradisional Sumenep

Konten Media Partner
24 Mei 2018 23:16 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Sumenep, Syaiful Bahri
ADVERTISEMENT
Sumenep, (Media Madura) – Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Sumenep, Madura, Jawa Timur, Syaiful Bahri berjanji akan melakukan investigasi terkait temuan mahasiswa soal dugaan pungli di pasar tradisional.
“Kita akan investigasi dulu kebenarannya. Karena saya khawatir apa yang mereka lihat hanya di permukaan saja, belum ke dalam,” katanya, Kamis (24/5/2018).
Syaiful menegaskan, jika nanti dalam hasil investigasi ditemukan pungutan, dia mengaku tidak segan memberikan sanksi kepada oknum tersebut. 
“Bukan hanya kepala UPT-nya, sama petugasnya pun kita tindak jika terbukti melakukan pungli,” tegasnya.
Sebelumnya, dua kelompok mahasiswa dati Forum Komunikasi Mahasiswa Sumenep (FKMS) dan Lingkar Intelektual Mahasiswa (LIMA) berdemo di depan kantor Disperindag Sumenep.
Mereka menuntut klarifikasi Kadisperindag atas temuan mereka, bahwa disinyalir marak praktik pungutan liar di sejumlah pasar tradisional di Kabupaten setempat.
ADVERTISEMENT
Versi mereka, pungutan terjadi pada pedagang dan pemilik kios dengan modus menarik retribusi melebihi ketentuan.
“Temuan kami di lapangan, besaran retribusi tidak sama dengan nominal yang tertera di karcis,” ungkap salah satu orator aksi, Iklal Tobat.
Menurutnya, besaran retribusi yang ditarik bervariasi mulai dari Rp. 2.000 hingga Rp. 5.000, padahal angka nominal yang tertera di karcis hanya Rp. 1.500.
“Kadisperindag harus buka mata terhadap persoalan, ini jelas-jelas sudah pungutan liar, jangan dibiarkan bebas,” katanya.
Untuk itu, mahasiswa meminta Disperindag mengusut dugaan pungli tersebut dan meminta Kadisperindag tegas terhadap Kepala UPT Pasar yang terbukti bermain-main dengan retribusi.
“Kalau perlu pecat Kepala UPT itu. Dan yang paling penting, segera ganti sistem penarikan itu,” timpal orator lain, Sutrisno.
ADVERTISEMENT
Reporter: Rosy
Editor: Zainol