Guru asal Pamekasan yang Ditangkap Polda Jatim Mengajar di Sumenep

Konten Media Partner
20 Mei 2019 12:50 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Guru asal Pamekasan yang Ditangkap Polda Jatim Mengajar di Sumenep
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
Pamekasan, (Media Madura) - Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Pamekasan, Madura, Jawa Timur, Moch Tarsun menyatakan guru honorer asal Pamekasan yang ditangkap Polda Jatim perihal ujaran kebencian dan ancaman kepada Presiden RI, Joko Widodo rupanya mengajar di Kabupaten Sumenep.
ADVERTISEMENT
"Guru honorer atas nama Khairil Anwar itu memang asal Desa Panaan, Kecamatan Palengaan. Tetapi, yang bersangkutan mengajar di salah satu SDN di Kecamatan Pragaan, Sumenep," katanya melalui sambungan telepon kepada wartawan, Senin (20/5/2019).
Hal itu, tambah Tarsun, berdasarkan keterangan dari Koordinator Wilayah (Korwil) Pendidikan Kecamatan Palengaan.
"Di SDN se Palengaan tidak ada guru bernama Khairil Anwar ditangkap Polisi," tambahnya.
Tarsun tidak tahu pasti status kependudukan guru berusia 35 tahun tersebut, apakah berdomisili di Pamekasan atau Sumenep. “Saya tidak tahu kalau itu,” tandasnya.
Semua guru di bawah naungannya sudah diwanti-wanti agar senantiasa menjaga netralitas dalam politik, tidak melakukan ujaran kebencian atau tindakan tidak terpuji lainnya.
“Saya mulai awal sudah menyampaikan bahwa menjaga netralitas. Setelah pileg dan pilpres ini, saya sering mewanti-wanti kepada guru, staf di Disdik jangan ikut-ikut menyebarluaskan menyangkut persoalan politik, apalagi hoax,” pungkasnya.
ADVERTISEMENT
Reporter: Ahmad Rifqi
Editor : Zainol