Kapolda Jatim Tinjau Mapolsek Tambelangan yang Dibakar Massa

Konten Media Partner
23 Mei 2019 15:04 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kapolda Jatim Irjen Pol Luki Hermawan dan Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa meninjau lokasi Mapolsek Tambelangan yang dibakar massa, Kamis (23/5/2019) siang. (Ryan Hariyanto/MM).
zoom-in-whitePerbesar
Kapolda Jatim Irjen Pol Luki Hermawan dan Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa meninjau lokasi Mapolsek Tambelangan yang dibakar massa, Kamis (23/5/2019) siang. (Ryan Hariyanto/MM).
ADVERTISEMENT
Sampang, (Media Madura) - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa bersama Pangdam V/Brawijaya Mayjen TNI Wisnoe Prasetja Boedi dan Kapolda Jatim Irjen Pol Luki Hermawan meninjau lokasi pembakaran di kantor Mapolsek Tambelangan, Kamis (23/5/2019) siang.
ADVERTISEMENT
Tiga rombongan teras PemProv Jatim itu tiba di Mapolsek Tambelangan sekitar pukul 11.42 WIB.
Kapolda Jatim Irjen Pol Luki Hermawan, mengaku sudah bertemu dengan beberapa tokoh di Sampang.
"Kami dengan ibu Gubernur (Khofifah) dan Pangdam sudah bertemu dengan tokoh-tokoh agama di Sampang, alhamdulilah sudah ada komunikasi baik dan silaturahmi terkait peristiwa tadi malam, kami sepakat akan menindaklanjuti kasus ini dan akan terus koordinasi dengan tokoh disini," ujar Luki usai meninjau Polsek Tambelangan, Kamis (23/5/2019).
Luki mengatakan, hasil keterangan sementara bahwa peristiwa pembakaran Mapolsek Tambelangan diakuinya tidak berkaitan dengan Pilpres. Hanya saja, ada informasi yang beredar jika sebagian warga yang ditangkap saat aksi di Jakarta itu merupakan warga Madura. Serta informasi adanya pimpinan tokoh agama tidak bisa keluar dari Jakarta.
ADVERTISEMENT
"Dari situlah awalnya masyarakat menerima informasi sehingga menanyakan ke Polres dan Polsek meminta kejelasan itu," katanya.
Sementara, Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa memasrahkan semua proses hukum atas kasus pembakaran tersebut kepada pihak kepolisian.
"Kita pasrahkan proses ini ke kepolisian dan menghimbau masyarakat Jatim agar disisa 10 hari terakhir bulan ramadhan untuk ikhtikaf demi menjalankan ibadah puasa lebih khusuk," tuturnya.
Reporter : Ryan Hariyanto
Editor : Zainol