Kemiskinan di Sampang Masih Tertinggi se Jatim

Konten Media Partner
21 Oktober 2019 20:03 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi
ADVERTISEMENT
Sampang, (Media Madura) - Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Sampang mencatat jumlah warga miskin di Sampang masih menempati angka tertinggi di 38 Kabupaten/ Kota se Jawa Timur. Seperti di sampaikan Kasi Statistik Sosial Nur Amin.
ADVERTISEMENT
Ia mengatakan, angka kemiskinan di Sampang pada tahun 2017 sebanyak 23,56 persen atau 225,13 ribu jiwa, sedangkan tahun 2018 turun 21,21 persen atau 204, 60 ribu jiwa penduduk miskin. Untuk tahun 2019 sebanyak 21,21 persen atau 204, 60 ribu jiwa.
"Artinya angka kemiskinan masih tinggi se Jatim,” ujar Nur Amin, Senin (21/10/2019).
Menurut Amin, ada beberapa faktor penyebab tingginya jumlah penduduk miskin di Sampang, diantaranya karena minimnya lapangan pekerjaan dan rendahnya mutu pendidikan.
“Penduduk miskin masih berkutat di bidang pertanian dan hal itu masih menjadi kendala besar, dan pertanian di Sampang ini sebagian besar hanya mengandalkan tadah hujan, memang sangat sulit menurunkan angka kemiskinan, karena sebagian besar penduduk miskin ada di sektor pertanian, dan untuk menuntaskannya diperlukan inovasi yang sangat besar,” jelasnya.
ADVERTISEMENT
Dia juga menerangkan, kategori miskin ditentukan dari garis kemiskinan yakni non makanan dan makanan, sementara orang yang miskin ini 60 persen pengeluarannya di bahan makanan.
"Kita tau sendiri hidup orang Madura itu sangat sederhana dan itupun sangat berpengaruh kepada garis kemiskinan di Sampang, karena miskin ini juga di ukur dari makanan dan non makan sedangkan kontribusi non makanan ini sangat besar,” imbuhnya,
Amin menambahkan dalam memberantas kemiskinan, pemerintah setempat sudah berupaya menuntaskan orang miskin di daerahnya, seperti adanya bantuan Program Keluarga Harapan (PKH) dan penyaluran Bantuan Siswa Miskin (BSM).
"Harus ada upaya lainnya dari Pemerintah setempat yakni dari sisi ekonomi, disamping memberikan insentif juga pemberdayaan usaha dan mereka harus mempunyai sektor usaha lainya,” pungkasnya.
ADVERTISEMENT
Reporter : Ryan
Editor : Ist