LPTNU Pamekasan Tolak Isi Buku "Pamekasan Dalam Sejarah"

Konten Media Partner
27 Juli 2017 17:30 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Ilustrasi
Pamekasan, 27/7 (Media Madura) – Lembaga Perguruan Tinggi Nahdatul Ulama (LPTNU) Cabang Pamekasan, Madura, Jawa Timur, memprotes keras atas penerbitan buku dengan judul ‘Pamekasan Dalam Sejarah’.
ADVERTISEMENT
Dikatakan oleh Ketua LPTNU Pamekasan, Moh. Fudholi, dalam isi buku tersebut menarasikan asal-usul berdirinya pondok pesantren, namun dalam sejarah itu ditulis pesantren berdiri dari agama Hindu dan Budha.
"Tentu, isi buku tersebut merugikan keberadaan pondok pesantren yang ada sekarang," katanya, Kamis (27/7/2017).
Ditambahkan oleh Fudholi, seakan penulis, utamanya Pemkab Pamekasan tidak faham tentang sejarah pesantren. Oleh karena itu buku yang diterbitkan Humas dan Protokoler Pemkab Oamekasan itu perlu dikaji ulang.
"Konten buku itu memuat opini minor tentang pesantren, hal itu lantaran pengarang buku tidak paham tentang sejarah kepesantrenan. Tentu, fakta itu berakibat fatal terhadap pembaca buku karena dapat mengubah paradigma seseorang," tambahnya.
ADVERTISEMENT
Sarannya, pemerintah daerah harus melakukan konsultasi dengan pondok pesantren sebelum menerbitkan buku tersebut agar tidak terjadi ketimpangan pemikiran. Yang terpenting lagi adalah memasrahkan pekerjaan itu kepada orang yang ahli tentang sejarah pesantren.
“Pemahaman tentang pesantren harus utuh, sejak kapan berdiri dan pengaruhnya dalam sosial masyarakat," urai Fudholi.
Sejarah panjang pesantren juga tidak bisa dilepaskan dari sejarah awal Islam serta sejarah masuknya Islam pertama ke Indonesia. Asumsi bahwa pesantren bersal dari agama lain perlu dikaji ulang mengingat sistem Sinagong dan pendidikan Bhiksu tidak sama dengan sistem pesantren baik dari segi pembelajaran dan secara institusi.
Reporter: Rifqi Editor : Arif