Penyebab Orang Nekat Korupsi Menurut Kajari Sumenep

Konten Media Partner
10 Desember 2018 16:03 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Kajari Sumenep, Bambang Panca Wahyudi Hariadi.
Sumenep, (Media Madura) - Kejasaan Negeri (Kejari) Sumenep, Madura, Jawa Timur, berhasil melakukan penyelamatan keuangan negara sedikitnya Rp 2,9 miliar dari kasus korupsi selama tahun 2018. 
ADVERTISEMENT
Selain itu, korps Adhyaksa Sumenep ini juga sudah melakukan eksekusi denda kepada para terpidana sebesar Rp 250 juta. Hal ini disampaikan Kajari Sumenep, Bambang Panca Wahyudi Hariadi.
"Selama tahun 2018 ini, kami melakukan serangakain penindakan yakni penyidikan 11 perkara, penuntutan 8 perkara dan ekseskusi 8 perkara yang sudah masuk dalam tahanan," tuturnya, Senin (10/12/2018).
Menurut Bambang, berdasarkan hasil penyelidikan yang pihaknya lakukan, prilaku korupsi ini ternyata didasari atas pola hidup yang konsumtif, rendahnya penghasilan yang tidak sesuai dengan beban kerja, serta hedonisme.
“Penyebabnya banyak faktor, diantaranya gaya hidup hedonisme, serta gaji yang rendah dan tidak sebanding dengan beban kerja yang ditanggung,” paparnya.
ADVERTISEMENT
Oleh sebab itu, pada momentum peringatan hari anti korupsi internasional hari ini, Bambang mengajak masyarakat, terutama para pejabat, elit politik dan pengusaha agar memulai dari diri sendiri, untuk tidak melakukan korupsi. 
“Hidup apa adanya aja, jangan terlalu ngoyo, masalah jabatan, kita kerja maksimal dan disiplin, InsyaAllah pimpinan juga akan memperhatikan. Mari kita ubah mindset, sehingga kesejahteraan bersama bisa terwujud," ungkapnya. 
Reporter : Rosy Editor : Ist