Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya
Polisi Selidiki Penyebab Ambruknya Atap Sekolah di Sampang
ADVERTISEMENT
Sampang, (Media Madura) - Polres Sampang masih menyelidiki penyebab ambruknya atap bangunan sekolah di SDN Samaran 2 Kecamatan Tambelangan, Kabupaten Sampang. Lokasi ambruknya dua ruang kelas tersebut sudah terpasang garis polisi.
ADVERTISEMENT
Kasat Reskrim Polres Sampang AKP Riki Donaire Piliang mengatakan, pihaknya telah mendatangi tempat kejadian perkara untuk melakukan proses identifikasi penyebab ambruknya atap bangunan sekolah yang baru dibangun pada 2017 lalu itu.
"Pasca peristiwa ambruknya atap sekolah pada Jumat (17/1) kemarin, kita ke lokasi dan memasang police line," ujar Riki, Minggu (19/1/2020) siang.
Namun untuk keterangan secara pasti terkait penyelidikan ambruknya atap sekolah itu akan disampaikan Kapolres Sampang AKBP Didit Bambang Wibowo Saputro pada Senin (20/1) besok.
"Nunggu bapak kapolres akan konferensi press," terangnya.
Informasi yang dirangkum media ini, atap dua ruang kelas IV dan V SDN Samaran 2 di Desa Samaran, Kecamatan Tambelangan, sekitar pukul 09.00 WIB, ambruk diduga karena konstruksi bangunan rapuh.
ADVERTISEMENT
Pantauan dilokasi, terlihat beberapa material seperti kayu di atap bangunan menggunakan kayu bekas dan bahan bangunan lama yang masih digunakan kembali.
Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa itu, namun kegiatan belajar ratusan siswa dipindahkan sementara ke ruang kelas taman kanak-kanak (TK).
Salah satu guru sekolah, Moh Fauziludin menuturkan, tanda-tanda bangunan sekolah akan ambruk sudah diketahui oleh pihak sekolah. Bunyi reot dan retakan kayu makin keras terdengar sejak pagi.
Beruntung lima menit sebelum kejadian, siswa kelas VI yang berada di dekat ruangan tersebut segera dikeluarkan.
"Kalau siswa kelas IV dan V memang sudah kosong dan dipindah ke kelas III yang didepan itu, tapi untung siswa kelas VI dikeluarkan meski ruangannya tidak ambruk karena khawatir juga kelasnya berdekatan," terangnya.
ADVERTISEMENT
Kepala SDN Samaran 2, Retno Dijah Wijayanti, mengaku sudah melaporkan retaknya bangunan kelas kepada Dinas Pendidikan Kabupaten Sampang. Instruksinya agar segera memindahkan siswa ke kelas lain demi keselamatan jiwa.
"Kita sudah laporan ke dinas, untuk kelas yang roboh tadi kelas IV dan kelas V disuruh pindah ke kelas lain 1 bulan yang lalu," kata Retno.
Atas kejadian itu pihak sekolah berharap pemerintah daerah bisa membangun kelas baru untuk menggantikan dua ruangan yang ambruk agar kegiatan belajar siswa kembali normal.
Reporter : Ryan
Editor : Zainol