Sebanyak 27 Ribu Nelayan Sumenep Belum Miliki Kartu Asuransi

Konten Media Partner
17 Mei 2018 12:25 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Kadis Perikanan, Arif Rusydi
Sumenep, (Media Madura) - Puluhan ribu nelayan di Kabupaten Sumenep, Madura Jawa Timur belum memiliki kartu asuransi. Sejak diluncurkan oleh Pemerintah pada 2016 lalu, saat ini baru 14 ribu dari 41 ribu nelayan yang memiliki kartu asuransi.
ADVERTISEMENT
Mengetahui hal itu, Anggota Komisi II DPRD Sumenep, Risnawi mendesak Dinas Perikanan untuk lebih gencar mensosialisasikan kartu asuransi nelayan. Sebab, banyaknya nelayan belum memiliki kartu asuransi itu diduga karena kurangnya sosialisasi sehingga banyak nelayan yang tidak tahu manfaat kartu tersebut.
"Kami harap dinas terkait mengupayakan agar lebih aktif melakukan sosialisasi atau menjemput bola ke bawah, agar masyarakat yang belum memiliki kartu asuransi nelayan segara mengurusnya. Karena kami curiga 27 ribu nelayan yang tidak mengurus karena tidak tahu," katanya, Kamis (17/5/2018).
Menurutnya, keberadaan kartu asuransi nelayan sangat dibutuhkan, program tersebut sangat membantu bagi masyarakat yang mata pencahariannya mencari ikan. Mereka akan mendapat bantuan manakala sakit, kecelakaan laut dan meninggal dunia.
"Kami berharap kepada masyarakat kepulauan dan daratan yang bekerja sebagai nelayan agar segera mengurus kartu asuransi nelayan, karena program ini sangat membantu masyarakat," tegasnya.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, Kepala Dinas Perikanan Sumenep, Arief Rusdi mengatakan sosialisasi pada nelayan mengenai kartu asuransi sudsh sering dilakukan. Namun, untuk penentuan kuota kartu asuransi nelayan ditentukan oleh Pemerintah Pusat.
"Jadi yang menentukan pusat. Kita cuma mensosialisasikan, dan itu sudah kami lakukan. Sementara untuk kuota tahun ini masih belum turun," kata Arif Rusdi.
Menurutnya, jika mengacu pada kebijakan tahun 2017 Sumenep bisa mendapatkan jatah 5 ribu asuransi untuk nelayan. Tapi untuk lebih jelasnya, pihaknya masih menunggu informasi dari pusat. "Kami sudah berusaha untuk berkomunikasi, tapi masih belum tahu jatahnya," tutupnya.
Reporter : Rosy
Editor : Ist