Sidak Pasar Hewan, Pj Bupati Sampang Dibuat Geleng Kepala

Konten Media Partner
10 Januari 2019 21:18 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Pj Bupati Sampang Jonathan Judianto berbincang dengan pedagang sapi saat sidak pasar hewan di Jalan Aeng Sareh, Kamis (10/1/2019) pukul 11.30 WIB. (Ryan Hariyanto/MM).
ADVERTISEMENT
Sampang, (Media Madura) – Penjabat (Pj) Bupati Sampang Jonathan Judianto melakukan sidak ke pasar hewan di Jalan Aeng Sareh Kota Sampang, Madura, Jawa Timur, Kamis (10/1/2019) siang.
Sidak kali ini untuk memantau kondisi pasar setelah proses pemindahan yang sebelumnya berada di pasar Margalela Jalan Syamsul Arifin.
Saat Jonathan yang didampingi Kepala Disperdagprin Wahyu Prihartono, Kades Aeng Sareh beserta rombongan melakukan sidak, para pedagang sapi saling bersahutan mengeluh atas kondisi pasar yang becek.
“Kalau lokasi pasarnya cocok berada disini pak, dan luas, cuman bawahnya ini kurang bagus karena becek, coba tanahnya dikasih batu lebih enak lagi pak,” ujar pedagang sapi asal Camplong di hadapan Bupati.
ADVERTISEMENT
Jonathan pun dibuat heran atas kondisi pasar yang masih becek. Padahal, pemerintah menganggarkan dana sebesar Rp 1,7 miliar untuk pembangunan pasar hewan Aeng Sareh.
“Semestinya ini dari sirtu tapi yang ada malah tanah liat, itu pun sesuai Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) tahun 2018, tanggungjawab siapa kalau begini,” terangnya sambil geleng kepala.
Dirinya menyatakan, pasar hewan dengan luas lahan sekitar 2 hektar itu masih banyak kekurangan yang harus ditingkatkan. Diantaranya, pengerasan kondisi tanah dasar, pemasangan besi tambatan sapi, pemberian anak tangga untuk penurunan sapi dari atas kendaraan. Kemudian, penataan warung, penanaman pohon untuk teduhan, dan penambahan fasilitas pasar yaitu toilet, maupun tempat cuci.
“Kita baru saja ada pemindahan pasar hewan dari Margalela, kita liat ini banyak sekali yang harus ditingkatkan, tapi nanti terlebih dahulu soal pengerasan tanahnya supaya kondisi pasar tidak becek, saya minta pengelolaan warung seperti ini agar dimanfaatkan oleh masyarakat setempat,” katanya.
ADVERTISEMENT
Diakuinya, lokasi pasar hewan saat ini sangat luar biasa. Mengingat pasar yang berdiri diatas lahan pemerintah tersebut cukup strategis. Pasar yang belum 100 persen rampung itu ditargetkan selesai tahun 2020.
“Pemerintah nantinya akan menganggarkan Rp 870 juta untuk pemasangan paving, sebenarnya cukup bagus adanya pasar hewan ini karena selama ini penyumbang PAD terbesar yakni Rp 342 juta,” ungkapnya.
Sementara itu, Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disperdagprin) Sampang Wahyu Prihartono mengaku tak ingin ambil pusing soal kualitas pasar yang masih becek.
“Ya kita pasrah saja pasti ada audit BPK, pasti ketahuan kerugian negara berapa, biar BPK nanti,” singkatnya.
Reporter: Ryan Hariyanto Editor: Ahmadi