Hadapi Resiko Banjir Tahunan: Mitigasi Bencana melalui Jalur Evakuasi

Meizha Larasati Haryono
Mahasiswa S1 Hubungan Internasional Universitas Diponegoro
Konten dari Pengguna
14 Februari 2024 9:43 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Meizha Larasati Haryono tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Pembentukan Jalur Evakuasi Mahasiswa KKN UNDIP Tim 1 2023/2024 dalam Mitigasi Bencana Hadapi Risiko Bencana Tahunan di Desa Bogor, Klaten.
zoom-in-whitePerbesar
Pembentukan Jalur Evakuasi Mahasiswa KKN UNDIP Tim 1 2023/2024 dalam Mitigasi Bencana Hadapi Risiko Bencana Tahunan di Desa Bogor, Klaten.
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Desa Bogor, Cawas (06/02/2024) — di Kecamatan Cawas, Kabupaten Klaten, menjadi salah satu desa yang rawan mengalami bencana banjir yang kerap kali datang tidak menentu. Dalam dekade terakhir, Desa Bogor telah menghadapi bencana banjir akibat tanggul Sungai Dengkeng yang jebol, mengakibatkan pemukiman di beberapa Dukuh dan lahan sawah terendam air. Lokasi Desa Bogor yang secara geografis terlewati oleh Sungai Dengkeng atau anakan dari Sungai Bengawan Solo meningkatkan resiko banjir tahunan setiap kali musim hujan datang. Resiko ini masih dibarengi dengan kerentanan masyarakat yang memiliki kesadaran minim perihal pentingnya mitigasi bencana sebagai bentuk pencegahan dan penanganan atas bencana alam banjir.
ADVERTISEMENT
Dengan bertujuan untuk meminimalisir dampak signifikan dari bencana alam yang rentan terjadi di Desa Bogor, mahasiswa KKN UNDIP Tim 1 2023/2024 berupaya menyalurkan program Multidisiplin melalui Mitigasi Bencana sebagai bentuk persiapan menghadapi resiko bencana tahunan. Program Multidisiplin yang dilakukan oleh gabungan dari tiga Fakultas yaitu, Fakultas Teknik (FT), Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK), serta Sekolah Vokasi (SV), mahasiswa KKN UNDIP berusaha untuk memberikan pembelajaran terhadap masyarakat Desa Bogor melalui perangkat RT, RW, hingga perangkat Desa mengenai pentingnya mitigasi bencana, sebagaimana mitigasi bencana berusaha hadir untuk mengurangi resiko akan dampak yang disebabkan oleh bencana khususnya bagi masyarakat. Untuk meningkatkan optimalisasi dari program multidisiplin, mahasiswa turut membentuk peta jalur evakuasi dalam mitigasi bencana banjir yang mempertimbangkan curah hujan, topografi, serta tipe tanah yang tersebar di lingkungan desa Bogor.
Penentuan Jalur Evakuasi dan Titik Kumpul Berdasarkan Peta Topografi Desa Bogor.
Sebagai Desa dengan sembilan RW/Dukuh yang terdiri dari Dukuh Soko 1, Soko 2, Bebekan, Kedungan, Gumpang, Pulo, Plumping, Bogor, hingga Tegal Kedungan, mahasiswa turut berdiskusi bersama dengan perangkat desa untuk menentukan jalur evakuasi beserta titik kumpul yang akan disediakan bagi masyarakat Desa. Dengan menunjukkan peta topografi yang telah disusun oleh mahasiswa, masyarakat desa turut memberikan masukan perihal lokasi yang strategis dalam penempatan jalur evakuasi serta titik kumpul di setiap Dukuh. Masing-masing Dukuh di Desa Bogor memiliki tipe topografi yang berbeda, dengan masing-masing jalur evakuasi yang mengarah ke titik kumpul akhir yaitu Balai Desa Bogor.
Pemasangan Plang "Jalur Evakuasi" sebagai Penunjuk Menuju Titik Kumpul.
Penentuan titik kumpul akhir yang berada di Balai Desa dipilih dengan mempertimbangkan kesesuaian lokasi dalam rute jalur evakuasi, aksesibilitas keamanan bagi masyarakat, serta kapasitas titik berkumpul yang mempertimbangkan jumlah masyarakat Desa Bogor. Balai Desa Bogor dianggap mampu menjadi titik kumpul akhir yang strategis karena berada di tengah-tengah Desa Bogor, serta berlokasi di lokasi yang secara topografi aman dari risiko banjir. Kapabilitas serta sarana fasilitas yang berada di Balai Desa Bogor pun dirasa cukup untuk menampung masyarakat Desa Bogor dalam mitigasi bencana. Diskusi yang dilakukan dengan masyarakat Desa Bogor kemudian diakhiri dengan pemasangan plang “Jalur Evakuasi” dan “Titik Kumpul” yang tersebar pada sembilan RW di setiap Dukuh.
ADVERTISEMENT
Terhitung terdapat sekitar 24 plang yang telah dipasang di masing-masing lokasi secara strategis. Proses pemasangan plang mitigasi bencana dilakukan oleh mahasiswa KKN bersama dengan perangkat desa, dan masyarakat desa sekitar. Tidak hanya melakukan pemasangan plang secara simbolis, mahasiswa juga memberikan pembelajaran guna meningkatkan pengetahuan masyarakat perihal cara menggunakan jalur evakuasi yang mengarah ke titik kumpul. Program kerja Mitigasi Bencana yang dilakukan tersebut bertujuan untuk meminimalisir dampak bencana banjir yang kerap kali terjadi, guna membentuk lingkungan yang aman bagi seluruh masyarakat Desa Bogor.
Pemasangan Plang "Titik Kumpul" di Dukuh Soko, Desa Bogor.
Penulis: Meizha Larasati Haryono/ Mahasiswa KKN Tim 1 UNDIP 2023/2024
Dosen Pembimbing: Ir. Hermin Werdiningsih, M.T.
Lokasi KKN: Desa Bogor, Kecamatan Cawas, Kabupaten Klaten.