Inovasi Detektor Banjir Lolos Sebagai Special Award dalam Ajang Ilmiah BRIN 2022

Melani Kurnia Riswati Riswati
Pranata Humas Ahli Muda-BRIN
Konten dari Pengguna
31 Oktober 2022 21:00 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Melani Kurnia Riswati Riswati tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Partisipasi Najwa dan Allesandra dalam InaRI Expo di Innovation Convention Center-Cibinong Science Center. Foto Dokumentasi : Melani Kurnia Riswati
zoom-in-whitePerbesar
Partisipasi Najwa dan Allesandra dalam InaRI Expo di Innovation Convention Center-Cibinong Science Center. Foto Dokumentasi : Melani Kurnia Riswati
ADVERTISEMENT
Inovasi yang merupakan serapan dalam bahasa Inggris Innovation secara umum bermakna segala hal baru atau pembaharuan. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia diartikan sebagai pemasukan atau pengenalan hal-hal yang baru, penemuan baru yang berbeda dari yang sudah ada atau sudah dikenal sebelumnya (gagasan, metode atau alat).
ADVERTISEMENT
Gerak IPTEK yang kian berkembang, tentunya memberikan banyak peluang dalam berkreasi dan menciptakan inovasi. Semangat dalam menumbuhkan keingintahuan dan minat akan bermuara pada kreativitas. Dan generasi muda yang kreatif jadi harapan besar dalam menciptakan hal baru. Salah satu cara melalui wadah Kelompok Ilmiah Remaja. Kegiatannya berupa pembiasaan melakukan aktivitas ilmiah di waktu senggang. Melatih diri dalam meneliti hal-hal yang terjadi di sekitar lingkungan terdekat.
Hal ini pula yang ditangkap oleh LIPI yang saat ini mengalami metamorfosa menjadi BRIN. Tiap tahun kegiatan ilmiah bagi generasi muda selalu di helat. Tradisi ilmiah yang menjadi agenda tahunan ini tetap berlanjut. Apalagi sudah menjadi kewajiban BRIN selaku lembaga yang berperan di bidang riset dan inovasi untuk menggelorakan semangat riset. Ajang LKIR merupakan pondasi dalam mengembangkan kreativitas bagi remaja. Secara komprehensif memperkaya pengetahuan dalam inovasi dan mengembangkan teknologi. Harapan nya tentu saja bermuara pada manfaat dan SDM unggul yang dapat berdaya saing. Hasil riset yang terjaring diharapkan dapat di implementasi dalam kehidupan sehari-hari. Dan tentu bermanfaat bagi kepentingan publik.
ADVERTISEMENT
Salah satu hasil karya dari kategori Ilmu Pengetahuan Kebumian dan Kelautan menjadi pemenang special awards. Kajian siswa SMP Muhammadiyah 6 Surabaya sangat relevan dengan kebutuhan saat ini. Hasil terobosan yang berjudul Low cost low power smart portable flood detector dengan basis internet of thinks (IoT) sebagai sistem peringatan dini bencana banjir Kali Surabaya, mampu meyakinkan tim juri. Karya Najwa Azka Azizah dan Allesandra Maura Raihanna dengan bimbingan Bariq Faiz Aulia Ihya’ulumudin mengantarkannya berkesempatan mempresentasikan dalam forum besar. Peluang tersebut juga menjadi salah satu agenda InaRi Expo. Bertempat dalam kawasan Innovation Convention Center-Cibinong Science Center pada 27-30 Oktober 2022.
Saat peserta Lomba Karya Ilmiah Remaja (LKIR) mempresentasikan hasil risetnya di hadapan dewan juri. Foto Dokumentasi : Melani Kurnia Riswati
Karya mereka berupa pemanfaatan gelombang ultrasonik. Tujuannya mendeteksi banjir berdasarkan jarak sensor dan ketinggian permukaan air. Penelitian dilakukan selama 5 bulan sekitar Jembatan Karangpilang yang merupakan penghubung antara Kota Surabaya dan Kabupaten Sidoarjo.
ADVERTISEMENT
Instrumen penelitian yang digunakan berupa proses wawancara masyarakat sekitar pinggir sungai. Serta serial monitor yang mengukur jarak deteksi antara sensor dengan level permukaan air Kali Surabaya. Serta Avometer sebagai alat khusus untuk mengukur arus, tegangan maupun hambatan listrik.
Alat yang digunakan cukup sederhana dan tidak memerlukan keahlian khusus untuk pemasangannya. Masyarakat pun dapat dengan mudah mengakses menggunakan aplikasi Blynk pada smartphone dengan bantuan jaringan internet.
Demonstrasi alat untuk membuktikan hasil inovasi. Foto Doumentasi : Melani Kurnia Riswati
Beban belajar yang panjang, terbayar sudah
Dalam penuturan nya Bariq selaku guru pembimbing, hanya memberikan stimulus dari materi yang disampaikan. Siswanya hanya memadukan konsep dengan saran yang diberikannya. Hal inilah yang kemudian dijadikan kerangka filosofi pembelajaran. Berdasarkan rumusan kerangka filosofi tersebut kegiatan pembinaan rutin dilakukan sambil berproses dalam pengamatan dan analisis.
ADVERTISEMENT
Hal senada juga dirasakan Najwa selaku ketua kelompok. Obrolan singkat sambil melayani pengunjung booth pameran menyampaikan harapannya. “Senang rasanya mendapat kesempatan berpartisipasi di ajang besar secara nasional. Semoga hasil inovasi yang dikembangkan bersama Allesandra dapat bermanfaat untuk masyarakat luas, khususnya warga Surabaya”. Beber nya.
Saluran Tepat Bagi Remaja Kreatif
Budaya ilmiah akan sangat berdampak bila dikembangkan sejak dini. Sikap dan perilaku ilmiah yang ditumbuhkan pada generasi muda akan memberikan efek positif. Harapannya akan lahir generasi yang memiliki rasa ingin tahu tinggi, nalar dan logika yang berkembang. Juga memiliki pandangan hidup dan wawasan yang luas.
Gaung lomba berbau ilmiah bagi generasi muda sudah lama terdengar. Kompetisi terkait karya ilmu pengetahuan untuk remaja pertama kali digagas oleh Departemen Pendidikan dan Kebudayaan berkolaborasi dengan Philips-Ralin. Sedangkan Lomba Karya Ilmiah Remaja sejak tahun 1969 di inisiasi LIPI bersama dengan TVRI.
Kala mendapat anugerah sebagai special awards. Foto Dokumentasi : Zahra
Mungkin terlintas dalam benak, remaja dengan pengetahuannya yang masih cetek, apakah dapat mencetak karya penelitian secara orisinil bahkan bermanfaat. Bagaimana menumbuhkan naluri untuk meneliti?
ADVERTISEMENT
Dalam diri setiap manusia tentunya terdapat kemampuan untuk berkembang. Namun kadar kemampuan setiap orang pasti berbeda. Selain kemampuan yang dimiliki secara umum, terdapat kemampuan khusus yang seringkali dikenal dengan istilah bakat. Bakat tersebut pun tak akan terwujud manakala tidak ada keseriusan dalam upaya pembuktian diri. Keseriusan dalam proses belajar lah yang kemudian melahirkan prestasi belajar. Hal tersebut akan dicapai seraya memadukan kemampuan pikir dan mengolah keterampilan. Serta dibarengi dengan kemampuan sikap positif berupa nilai-nilai kehidupan dalam keseharian.
Secara berkala, LIPI rutin menumbuhkan minat dalam kegiatan ilmiah bagi remaja. Dan saat ini, sejak semua lembaga riset melebur menjadi BRIN, terbuka kesempatan memperluas cakrawala pengetahuan yang dapat di eksplorasi. Tak hanya itu, pertemuan ilmiah bagi remaja sengaja didesain secara khusus melalui Perkemahan Ilmiah Remaja (PIRN). Dan masih banyak diselenggarakan pertemuan ilmiah lainnya bagi peneliti muda, mahasiswa dan pencinta alam.
ADVERTISEMENT
Paduan penalaran dan metode ilmiah yang kemudian di istilahkan sebagai kegiatan penelitian, terbukti telah mempengaruhi kehidupan pada setiap zamannya. Berbagai publikasi yang kemudian disebarkan lewat media turut pula melambungkan hasil kreatif. Sehingga masyarakat dapat mengapresiasi karya mereka bahkan dapat menikmati hasil penelitian ilmiah tersebut. Melalui ajang ilmiah BRIN, semoga dapat menjadi ‘racun’ bagi generasi muda untuk terus optimis membangun generasi masa depan yang unggul. (MKR)