Peneliti BRIN dan Pemkot Kota Bogor Memperingati Hari Cinta Puspa dan Satwa 2022

Melani Kurnia Riswati Riswati
Pranata Humas Ahli Muda-BRIN
Konten dari Pengguna
15 November 2022 14:22 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Melani Kurnia Riswati Riswati tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Kegiatan saat pembukaan acara. Foto Dokumentasi : Melani Kurnia Riswati
zoom-in-whitePerbesar
Kegiatan saat pembukaan acara. Foto Dokumentasi : Melani Kurnia Riswati
ADVERTISEMENT
Perlu disadari bahwa puspa dan satwa telah memberikan banyak manfaat. Kebutuhan pangan, bahan baku industri dan obat-obatan telah banyak dirasakan. Upaya pelestarian tentu saja sangat penting. Khususnya mencegah kehilangan keanekaragaman hayati akibat dampak negatif kegiatan pembangunan. Ajakan nyata dalam menumbuhkan kepedulian terhadap flora fauna terus menggema. Kemitraan dengan berbagai pihak pun terus berjalan secara berkelanjutan.
ADVERTISEMENT
Sesuai dengan Keppres RI No. 4 tahun 1993, Hari Cinta Puspa dan Satwa Nasional diperingati setiap tahunnya pada tanggal 5 November. Tujuannya meningkatkan kepedulian, perlindungan dan pelestarian puspa dan satwa Indonesia.
Bentuk kepedulian terhadap flora dan fauna dapat dilakukan dengan berbagai cara. Bertema “Gebyar Peduli Puspa dan Satwa Kota Bogor”. Perhimpunan Periset Kota Bogor berkolaborasi dengan SKPD Kota Bogor menggelar Talk show puspa dan satwa serta kegiatan pameran dengan melibatkan pelaku usaha dan komunitas pelestari satwa. Perhimpunan Periset Indonesia (PPI) merupakan organisasi profesi jabatan fungsional yang dibina oleh Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN).
Bertempat dalam Auditorium Dr. Ismunadji, Kantor Pusat Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian, Cimanggu Bogor, pada Senin, 14 November 2022 Tak hanya sekedar seremonial tahunan, kegiatan ini berupaya meningkatkan kepedulian, perlindungan, pelestarian, khususnya tanaman dan hewan khas Kota Bogor.
Penyerahan buku dari peneliti senior Pusat Riset Zoologi Terapan ke Pemkot Bogor disaksikan Kapus Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian. Foto Dok. Melani Kurnia Riswati
Diskusi Penataan Lanskap Dan Peran Puspa Dalam Perubahan Iklim
ADVERTISEMENT
Dalam kegiatan, disampaikan beberapa kajian terkait flora fauna. Ir. Rachman Effendi, M.Sc selaku Ketua PPI Bogor memaparkan kegiatan bersama ini merupakan bentuk nyata dalam meningkatkan kesadaran akan pentingnya flora fauna. Bentuk lain yang dilakukan berupa upaya budidaya dan pembagian bibit buah gratis bagi masyarakat. Hal istimewa juga persembahan dua buku yang ditulis oleh periset senior dari Pusat Riset Zoologi Terapan berjudul Pakan Burung Paruh Bengkok dan Bioekologi, Pakan, Reproduksi dan Pelestarian Burung Bayan.
Paparan dan diskusi dari para peneliti. Foto Dokumentasi : Melani Kurnia Riswati
Kegiatan terbagi dua sesi. Sesi 1 berupa paparan topik puspa dan penataan nya. Ulyani, ST dari Dinas Perumahan dan Pemukiman Kota Bogor mengangkat isu kebijakan Pemkot Bogor terutama dalam penataan lanskap.
Para periset BRIN, antara lain : Dr. Denny, periset pada Pusat Riset Ekologi dan Etnobiologi mengungkap Aplikasi KTP pohon dalam pencegahan bencana. Dilanjutkan Dr. Ratih Damayanti, periset pada Pusat Riset Biomassa dan Bioproduk dengan uraian pentingnya koleksi kayu (Xylarium) Indonesia. Pada sesi 1 diakhiri beberan Dr. Yanto Rohmayanto, periset pada Direktorat Kebijakan Pembangunan Lingkungan Hidup, Kemaritiman, Sumber daya Alam dan Ketenaganukliran terkait adaptasi dan mitigasi puspa terhadap perubahan iklim.
ADVERTISEMENT
Mengangkat Fauna Khas Bogor Hingga Ketahanan Satwa Menghadapi Bencana
Sesi kedua berlanjut dengan topik fauna. Prof. Gono Semiadi dari Pusat Riset Ekologi dan Etnobiologi mengetengahkan potensi uncal sebagai satwa harapan. Otong Zaenal, M.Si periset pada Pusat Riset Zoologi Terapan mengangkat peluang bisnis ikan dewa sebagai komoditas ekspor. Dilanjutkan dengan ulasan Dr. Siti Nuramaliati Prijono terkait budidaya dan pelestarian burung paruh bengkok. Serta disambung gambaran ketahanan satwa dalam menghadapi bencana oleh Prof. Dr. Hadi susilo dari Institut Pertanian Bogor.
Mengenal flora dan fauna khas sebagai kebanggaan nasional diharapkan dapat menjadi pendorong upaya konservasi. Peduli puspa dan satwa berarti menjaga keanekaragaman hayati. Puspa dan satwa sebagai bagian dari keanekaragaman hayati merupakan modal penting bagi pemenuhan kebutuhan dasar manusia serta penjaga keseimbangan ekosistem. Semoga tetap lestari keanekaragaman hayati Indonesia. (MKR)
ADVERTISEMENT