Seru! Mahasiswi Undip Ajak Ibu-ibu PKK Memanfaatkan Limbah Air Cucian Beras
Konten dari Pengguna
10 Agustus 2022 17:11 WIB
Tulisan dari Meria Mahsya Diva Arasy tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
KOTA SEMARANG (07/08) – Tanaman Obat Keluarga (TOGA) merupakan tanaman hasil budidaya rumahan yang dimanfaatkan sebagai obat dan biasanya berada di halaman rumah ataupun pekarangan yang kosong. Budidaya TOGA dilakukan dalam rangka memenuhi keperluan keluarga dan masyarakat sekitar akan obat-obatan.
ADVERTISEMENT
Begitu juga di RT 01 RW 08 Kelurahan Gunungpati yang memiliki Taman TOGA. Kegiatan tanam-menanam sangat disukai oleh Ibu-ibu di RT 01 RW 08 Kelurahan Gunungpati untuk mengisi waktu luang. Selain itu, adanya Taman TOGA juga membangkitkan kreativitas Ibu-ibu RT 01 untuk menghias Taman TOGA agar terlihat cantik dan menarik. Tak jarang mereka pun menang ketika mengikuti lomba Taman TOGA. “Kami sudah menang lomba Taman TOGA bertahun-tahun, jadi tahun ini tidak boleh ikut lagi”, cerita Ibu Watik, Ketua PKK RT 01 RW 08 Kelurahan Gunungpati kepada kami.
Oleh karenanya, Meria Mahsya Diva Arasy, mahasiswa Kimia Fakultas Sains dan Matematika, mengajak Ibu-ibu PKK di RT 01 RW 08 Kelurahan Gunungpati untuk kembali berkreasi meningkatkan kualitas Taman TOGA dengan memanfaatkan limbah air cucian beras sebagai Pupuk Organik Cair (POC).
Sebelum praktik bersama, terlebih dahulu dilakukan sosialisasi kepada Ibu-ibu PKK RT 01 RW 08 Kelurahan Gunungpati mengenai cara pembuatan Pupuk Organik Cair dari Limbah Air Cucian Beras. Sosialisasi dilaksanakan pada Minggu, 31 Juli 2022 bersamaan dengan agenda PKK rutin di RT 01 RW 08 Kelurahan Gunungpati.
Kemudian pada Minggu, 7 Agustus 2022, dilakukan praktik bersama Ibu-ibu PKK untuk membuat POC dari Limbah Air Cucian Beras. Bahan yang diperlukan sangat mudah dan seringnya terdapat di setiap rumah, yaitu limbah air cucian beras dan gula pasir. Bahan tambahan lainnya adalah bubuk fermentasi EM4 untuk tanaman yang dapat ditemukan di toko pertanian. Kemudian disiapkan juga botol air mineral 1,5 Liter untuk mencampurkan semua bahan.
Pembuatan POC didasarkan karena pembuatannya alami dan tidak menggunakan bahan kimia tambahan sekaligus sebagai solusi untuk mengurangi aplikasi pupuk anorganik (kimia atau sintetis) karena mampu memperbaiki sifat fisik, kimia, dan biologi tanah sehingga dapat meningkatkan kualitas dan kuantitas hasil panen tanaman. Program yang dilakukan juga bertujuan untuk memanfaatkan bahan sisa yang sudah tidak terpakai menjadi barang baru yang lebih bermanfaat. Pembuatan Pupuk Organik Cair (POC) dari limbah air cucian beras juga ekonomis serta mudah dipraktikkan.
Penulis: Meria Mahsya Diva Arasy, Mahasiswa Program Studi Kimia, Fakultas Sains dan Matematika, Tim II KKN Universitas Diponegoro Tahun 2022, Kelurahan Gunungpati, Kecamatan Gunungpati, Kota Semarang.
ADVERTISEMENT
Dosen Pembimbing Lapangan: Dr. rer. nat Thomas Triadi Putranto, S.T., M.Eng.