Daulat Pangan, Mardani H Maming Dorong Kembangkan Padi Unggul

Konten dari Pengguna
16 Juni 2018 15:58 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari MHM Official tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Mengingat suburnya alam negeri ini, Mardani H Maming berkeyakinan Indonesia mampu berdaulat atas pangan. Sehingga tidak perlu tergantung kepada negara lain dengan melakukan impor beras.
ADVERTISEMENT
Keseriusan pengusaha sukses Banua ini terhadap petani dan tanaman padi dibuktikan dengan dikembangkannya jenis padi unggul. Sewaktu masih menjabat Bupati Tanah Bumbu, pertengahan 2017 Mardani H Maming bersama Dinas Pertanian berencana mengembangkan padi jenis Inpari 32 dan Padi Gogo dengan Branding Padi H Maming untuk para petani di wilayah Tanah Bumbu.
Dengan pembagian bibit padi unggul yang diperoleh dari BPPT Balai Pembenihan Pusat dan diolah oleh tenaga ahli, diharapkan dapat dikembangkan para petani sehingga Tanah Bumbu pun bisa menjadi salah satu lumbung padi utama di Kalimantan Selatan, bersama-sama daerah lainnya seperti Kabupaten Barito Kuala, Tapin, dan Kabupaten Banjar.
“Kelebihan dari bibit unggul padi sawah inpari 32 ini dalam satu hektar sawah mampu menghasilkan 8 hingga 9 ton padi,” kata Maming, yang kini menyiapkan diri maju dalam pemilihan anggota DPR RI 2019 nanti.
ADVERTISEMENT
Tokoh muda yang baru saja melepaskan jabatan Bapati Tanah Bumbu periode kedua pada Juni 2018 ini berharap, melalui bibit padi unggul ini penghasilan petani bisa lebih meningkat dan mampu mendongkrak perekonomian masyakat. Pada tahun 2018 ini Tanah Bumbu menggalakkan pertanian yakni padi, serai,dan talas selain dari sawit dan karet untuk ke depannya.
Bahkan Maming menuturkan, pemerintah daerah akan  bekerjasama dengan pihak ketiga nantinya untuk membangun pabrik beras. “Dengan adanya pabrik beras ini, maka hasil pertanian dapat dikelola oleh pemerintah sendiri dan menjadi produsen beras yang mampu menyaingi daerah lain di Indonesia,” katanya.
Ketua Umum Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia (APKASI) ini juga menyatakan bahwa banyak daerah yang masih mengalami surplus beras. Stok beras nasional masih mencukupi. Bahkan, menurutnya, jika lahan pertanian Pulau Jawa terdesak karena pembangunan dan hunian, maka Kalimantan bisa menjadi alternatif untuk pertanian padi karena masih banyak lahan yang bisa digarap. (mhmofficial)
ADVERTISEMENT