Arcandra: Dulu Bensin di Papua Rp 100.000/Liter, Kini Sama dengan Jawa

23 Oktober 2017 13:05 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Wakil Menteri ESDM Arcandra Tahar (Foto: esdm.go.id)
zoom-in-whitePerbesar
Wakil Menteri ESDM Arcandra Tahar (Foto: esdm.go.id)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Sejak diluncurkan pada pertengahan 2016 lalu, program BBM Satu Harga yang diusung Presiden Joko Widodo (Jokowi) sampai hari ini tercatat sudah terlaksana di 26 titik daerah pedalaman dan terluar.
ADVERTISEMENT
Wakil Menteri ESDM Arcandra Tahar menuturkan, harga BBM di daerah-daerah terpencil itu, misalnya di pedalaman Papua, tadinya mencapai Rp 100.000/liter dan sekarang sudah dipangkas menjadi Rp 6.450/liter untuk Premium dan Solar Rp 5.150/liter.
"Pemerintah bikin BBM Satu Harga biar mereka (rakyat di daerah terpencil) merasakan apa yang kita rasakan seperti di Sumatera dan Jawa. Coba kita lihat di dartah timur harga bensin Rp 70.000- 100.000/liter, di Papua Rp 80.000-100.000/liter," kata Arcandra dalam konferensi pers di Gedung Bina Graha, Jakarta, Senin (23/10).
Program BBM Satu Harga memang bertujuan memberikan keadilan pada penduduk di pelosok Indonesia. Kini, penduduk di daerah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T) bisa menikmati BBM yang harganya sama dengan di Jawa dan wilayah Indonesia lainnya.
ADVERTISEMENT
"Kita harap BBM Satu Harga bisa dinikmati saudara-saudara kita di wilayah terluar," ucapnya.
Rencananya akan dibangun 150 lembaga penyalur hingga 2019 sebagai pelaksanaan BBM Satu Harga, 33 lokasi di antaranya berada di Papua dan Papua Barat.
"BBM Satu Harga bentuk kehadiran negara untuk mendorong pemerataan, mengentas kemiskinan, dan memangkas ketimpangan," tutupnya.