BI Prediksi Inflasi November 2017 Sebesar 0,14%

19 November 2017 10:07 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Bank Indonesia (Foto: ROMEO GACAD / AFP)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Bank Indonesia (Foto: ROMEO GACAD / AFP)
ADVERTISEMENT
Bank Indonesia (BI) memprediksi laju inflasi selama bulan ini masih akan rendah. Hal tersebut didorong oleh sejumlah komoditi yang mengalami penurunan harga.
ADVERTISEMENT
Berdadarkan Survei Pemantauan Harga (SPH) yang dilakukan bank sentral di minggu pertama bulan ini, inflasi November 2017 diprediksi sebesar 0,14% month to month (mtm). Adapun secara tahunan alias year on year (yoy) sebesar 3,25%, dan secara tahun berjalan atau year to date (ytd) sebesar 2,82%.
"SPH minggu pertama November, inflasi sebesar 0,14% (mtm). Komoditi yang inflasi di antaranya bawang merah, cabai merah, beras. Komoditi yang deflasi di antaranya bawang putih, gula, telur ayam," ujar Kepala Departemen Kebijakan Ekonomi dan Moneter BI, Dody Budi Waluyo, kepada kumparan (kumparan.com), Minggu (19/11).
Sebelumnya, dalam Rapat Dewan Gubernur (RDG) bulan ini, Gubernur BI Agus Martowardojo mengatakan, inflasi hingga akhir tahun ini diperkirakan sebesar 3-3,5%. Angka ini berada dibatas bawah target sasaran inflasi tahun ini yang sebesar 4 plus minus 1%.
ADVERTISEMENT
"Terkendalinya inflasi disumbang tren menurunnya inflasi inti, rendahnya barang impor dan permintaan domestik. Hingga akhir 2017 diperkirakan akan tetap rendah yaitu 3-3,5% atau dibatas bawah sasaran 4 plus minus 1%," ujar Agus.
Lebih lanjut dia mengatakan, inflasi yang rendah ini juga didorong oleh komoditas pangan bergejolak atau volatile food yang masih rendah hingga akhir tahun. Sementara itu, harga barang dan jasa yang diatur pemerintah atau administered price juga tetap terkendali.
"Terkendalinya inflasi disumbang tren menurunnya inflasi inti, rendahnya harga impor, permintaan domestik, volatile food sementara administered price tetap terkendali," jelasnya.
Seperti diketahui, pada Oktober 2017 inflasi tercatat sebesar 0,01% (mtm) dan 3,58% (yoy). Angka inflasi ini jauh lebih rendah dibandingkan dengan bulan September 2017 sebesar 0,13% (mtm).
ADVERTISEMENT