BRI Pecah Nominal Saham 1:5

17 Oktober 2017 21:31 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Gedung Bank BRI (Foto: Wikimedia Commons)
zoom-in-whitePerbesar
Gedung Bank BRI (Foto: Wikimedia Commons)
ADVERTISEMENT
PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) kembali melakukan aksi korporasi yang sama di tahun 2017, setelah sebelumnya melakukan pemecahan nominal saham (Stock Split) di tahun 2011.
ADVERTISEMENT
Latar belakang Perseroan melakukan pemecahan nominal saham adalah harga saham BBRI telah mengalami peningkatan dalam 5 tahun terakhir dengan CAGR sebesar 14,02%, namun volume perdagangan saham menunjukkan tren penurunan seiring dengan semakin tingginya harga saham.
"Melalui stock split Perseroan bermaksud meningkatkan basis investor ritel domestik. Keberadaan investor ritel domestik diharapkan mampu memberi keseimbangan sekaligus untuk mendukung program ‘menabung saham’ serta memberikan kesempatan pada investor ritel domestik untuk mampu memiliki saham blue chip," kata Corporate Secretary BRI, Hari Siaga Amijarso, dalam keterangan tertulis, Selasa (17/10).
Bank BRI berkomitmen untuk meningkatkan literasi dan inklusi keuangan di masyarakat, salah satunya melalui pasar modal.
Sebelumnya, Bank BRI bersama dengan Bursa Efek Indonesia dan Kustodian Sentra Efek Indonesia bekerja sama menyelenggarakan program Desa Nabung Saham yang bertujuan agar semua lapisan masyarakat khususnya masyarakat pedesaan bisa berinvestasi di instrumen saham.
ADVERTISEMENT
Perseroan melaksanakan pemecahan nominal saham dengan rasio 1 : 5 dengan pertimbangan bahwa rasio dimaksud merupakan rasio yang paling optimal bagi investor ritel. Harga saham setelah stock split berada pada kisaran Rp 3.000 dengan harga nominal menjadi Rp 50/saham.
Dengan fraksi harga Rp10,- Perseroan berharap mampu menarik investor ritel domestik secara lebih luas. Dengan harga saham yang terjangkau, Perseroan mengharapkan likuiditas perdagangan akan semakin meningkat. Pelaksanaan pemecahan nominal saham juga mencerminkan optimisme Perseroan terhadap pertumbuhan bisnis ke depan.
Setelah RUPSLB tanggal 18 Oktober 2017 menyetujui pelaksanaan pemecahan nominal saham, rencana perdagangan dengan nilai nominal setelah pemecahan akan dilaksanakan pada tanggal 10 November 2017.