Bulog Siapkan Rp 78 Miliar untuk Bangun 13 Gudang Kedelai

Peletakan Batu Pertama di Gudang Bulog (Foto: Nabilla Fatiara/kumparan)

Perum Bulog Divre Jawa Timur hari ini melakukan peletakan batu pertama pembangunan gudang kedelai di Kompleks Pergudangan Banjar Kemantren, Buduran, Sidoarjo, Jawa Timur.

Pembangunan gudang kedelai tersebut merupakan salah satu pengembangan infrastruktur oleh Bulog setelah mendapat dana Penyertaan Modal Negara (PMN) sebesar Rp 2 triliun.

"Pada 31 Desember 2016, Perum Bulog mendapatkan suntikan negara dalam bentuk penyertaan modal negara sejumlah Rp. 2 triliun. Dari Rp. 2 triliun itu diantaranya untuk membangun 13 gudang kedelai. Salah satunya ada di kabupaten Sidoarjo ini," kata Direktur SDM dan Umum Perum Bulog, Wahyu Suparyono, pada acara groundbreaking gudang kedelai Bulog di Kompleks Pergudangan Banjar Kemantren, Buduran, Sidoarjo, Jawa Timur, Rabu (8/11).

Peletakan Batu Pertama di Gudang Bulog (Foto: Nabilla Fatiara/kumparan)

Gudang tersebut memiliki kapasitas 3.500 ton dengan lebar 30 meter, panjang 54 meter serta tinggi 7 meter. Gudang tersebut dapat menyimpan komoditi kedelai selama 6 bulan. Rencananya proses pembangunan akan berjalan selama 150 hari atau sekitar 5 bulan.

Untuk membangun satu gudang, Bulog menghabiskan dana sebesar Rp 6 miliar. Rencananya akan dibangun 13 gudang kedelai dengan total dana sebesar Rp 78 miliar.

"Kita kalikan rata-rata (pembangunan) gudang ini Rp 6 miliar lah satu gudang. Belum termasuk tanah ya baru konstruksi saja. Rp 6 miliar rupiah kali 13 jadi Rp 78 miliar," kata Wahyu.

Pembangunan gudang kedelai di Sidoarjo ini merupakan yang pertama. Selanjutnya, gudang kedelai akan dibangun di Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah dan di beberapa kota lainnya dengan rata-rata berkapasitas sebesar 3.500 ton.

Wahyu menegaskan, pembangunan 12 gudang kedelai lainnya akan berjalan cepat. Saat ini Bulog sedang mencari lahan yang tepat untuk gudang-gudang kedelai.

"Kalau tanah hari ini sudah selesai kita bangun. Lebih cepat lebih baik. Tapi kalau ditanya, kami secara stimultan terus menerus mencari tanahnya. Harga tanah ini kan bervariasi," ujar Wahyu.