news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

DPR Pertanyakan Hubungan Proyek LRT Jabodebek dengan Meikarta

25 September 2017 20:34 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Apartemen Meikarta. (Foto: Dok. meikarta-lippocikarang.com)
zoom-in-whitePerbesar
Apartemen Meikarta. (Foto: Dok. meikarta-lippocikarang.com)
ADVERTISEMENT
Anggota Badan Anggaran (Banggar) DPR Fraksi Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Iskandar Dzulkarnain Syaichu, mengutarakan kekesalannya kepada pemerintah terkait pengembang perumahan, Meikarta.
ADVERTISEMENT
Menurutnya, selama ini Meikarta menjadikan Light Rail Transit Jakarta-Bogor-Depok-Bekasi (LRT Jabodebek) itu sebagai bahan promosi. Padahal LRT dibangun dengan uang negara yang mencapai kurang lebih Rp 3,6 triliun dalam APBN 2018.
"Saya khawatir dengan proyek Meikarta, setiap hari iklannya menonjolkan fasilitas LRT. Saya ingin klarifikasi ini, apa hubungannya LRT dengan Lippo Group? Jangan sampai dimanfaatkan swasta, ini mana pakai uang negara," ujar Iskandar di Ruang Rapat Banggar DPR RI, Jakarta, Senin (25/9).
Menanggapi hal tersebut, Sekretaris Menteri (Sesmen) Kementerian BUMN, Imam Apriyanto Putro, menegaskan tidak ada hubungan antara Meikarta dengan pembangunan LRT. Stasiun akhir LRT Jabodebek terletak di Bekasi Timur, sedangkan Meikarta di Cikarang, Kabupaten Bekasi. Sementara pembangunan LRT di wilayah paling Barat diarahkan ke Bandara Soekarno Hatta.
ADVERTISEMENT
"Saya juga tidak paham apabila Meikarta menghubungkan proyeknya dengan LRT. Tapi tidak ada hubungannya dengan LRT Jabodebek. Saya tidak tahu apakah dia membangun di kompleksnya sendiri untuk LRT atau moda transportasi untuk wilayah yang ada di kompleksnya?" jawab Imam.
Selain itu, pihaknya juga tak berencana untuk membangun stasiun LRT di dekat Meikarta. "Saya tidak ngerti kalau mereka mengkaitkan dengan proyek Meikarta, karena tidak ada stasiun yang ada di sekitar Meikarta," ucapnya.
Sebagai informasi, pemerintah membutuhkan dana sebesar Rp 26,7 triliun untuk proyek LRT Jabodebek. Dana tersebut terdiri dari prasarana sebesar Rp 21,7 triliun dan dana sarana sebesar Rp 5 triliun.
Skema pendanaan proyek LRT Jabodebek tersebut meliputi PMN kepada KAI sebesar Rp 7,6 triliun dan pinjaman dana dari perbankan atau investor lain sebesar Rp 19,1 triliun.
ADVERTISEMENT