ESDM Akui Golongan 1.300-3.300 VA Dihapus Buat Genjot Konsumsi Listrik

14 November 2017 13:16 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sambungan Listrik PLN (Foto: Dok. PLN)
zoom-in-whitePerbesar
Sambungan Listrik PLN (Foto: Dok. PLN)
ADVERTISEMENT
Pemerintah berencana menghapus golongan listrik 900 VA nonsubsidi, 1.300 VA, 2.200 VA, dan 3.300 VA. Para pelanggan listrik golongan tersebut akan dinaikkan ke 4.400 VA.
ADVERTISEMENT
Kementerian ESDM mengungkapkan, salah satu tujuan kebijakan ini adalah untuk meningkatkan konsumsi listrik di Indonesia.
Kepala Biro Komunikasi Kementerian ESDM, Dadan Kusdiana, mengatakan konsumsi listrik di Indonesia saat ini baru 970 kWh/tahun/kapita. Sedangkan konsumsi listrik di negara-negara maju sudah mencapai 4.000 kWh/tahun/kapita.
"Salah satu faktor negara itu maju adalah konsumsi listriknya. Indonesia saat ini konsumsi listrik perkapitanya berada di kisaran 970 kWh/tahun, sedangkan negara maju adalah 4.000 kWh/tahun," kata Dadan kepada kumparan (kumparan.com), Selasa (14/11).
Dihubungi secara terpisah, Direktur Eksekutif Institute for Essensial Service Reform (IESR), Fabby Tumiwa, menduga kebijakan ini dibuat demi meningkatkan penjualan listrik PLN.
Menurut dia, program 35.000 MW akan membuat surplus listrik PLN jadi sangat tinggi, sementara saat ini industri sedang lesu. Kalau terlalu banyak listrik tak terjual, PLN berisiko terkena denda Take Or Pay (TOP) dari Independent Power Producer (IPP).
ADVERTISEMENT
"Reserve margin (cadangan daya) akan tinggi sekali. Penjualan perlu ditingkatkan untuk mengurangi risiko di sisi PLN. Jadi kalau dilihat, salah satu tujuan kebijakan ini untuk mendorong konsumsi listrik rumah tangga," kata Fabby.
Namun, Fabby memberi saran agar PLN dan pemerintah betul-betul memperhitungkan kebijakan ini. Penyederhanaan golongan pelanggan listrik membutuhkan investasi triliunan rupiah.
PLN harus mengganti miniature circuit breakers (MCB) di jutaan rumah pelanggan. Trafo untuk distribusi listrik ke rumah-rumah juga harus disesuaikan.
Sementara peningkatan daya belum tentu efektif menggenjot konsumsi listrik rumah tangga yang sangat berkorelasi dengan daya beli masyarakat. Tentu masyarakat tidak akan menambah alat-alat elektronik dan pemakaian listrik kalau daya belinya tak meningkat.
"Konsumsi listrik terkait dengan kemampuan ekonomi. Kalau orang dikasih listrik 4.400 VA sehingga bisa pakai 5 air conditioner (AC), tapi dia hanya mampu beli 1 AC, apakah konsumsi listriknya akan bertambah?" tanya Fabby.
ADVERTISEMENT
Ia menggarisbawahi, jangan sampai dana investasi yang sudah dikeluarkan PLN terbuang sia-sia karena ternyata pertumbuhan penjualan listrik rumah tangga tak seperti yang diharapkan.
Karena itu, pemerintah dan PLN harus benar-benar mempertimbangkan berbagai hal sebelum memutuskan untuk menaikkan pelanggan 900 VA nonsubsidi, 1.300 VA, 2.200 VA, dan 3.300 VA menjadi 4.400 VA.