Gunung Agung Erupsi, Jumlah Wisatawan Asing ke Bali Turun 15,29%

4 Desember 2017 13:00 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Gunung Agung (Foto: SONNY TUMBELAKA / AFP)
zoom-in-whitePerbesar
Gunung Agung (Foto: SONNY TUMBELAKA / AFP)
ADVERTISEMENT
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat jumlah kunjungan wisata mancanegara (wisman) selama Oktober 2017 mencapai 1,16 juta kunjungan, naik 1,33% dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebanyak 1,04 juta kunjungan.
ADVERTISEMENT
Kepala BPS Suhariyanto mengatakan, secara kumulatif dari Januari hingga Oktober 2017 jumlah kunjungan wisman ke Indonesia mencapai 11,62 juta kunjungan atau naik 23,55% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
"Jumlah kunjungan wisman reguler ke Indonesia yang melalui 19 pintu utama pada Oktober 2017 mengalami kenaikan sebesar 2,7% dibanding periode yang sama tahun sebelumnya," ujar Suhariyanto di Gedung Pusat BPS, Jakarta, Senin (4/12).
Lebih lanjut dia mengatakan, kunjungan wisman reguler tersebut terjadi di tujuh pintu masuk utama, dengan persentase kenaikan tertinggi di Bandara Sam Ratulangi, Sulawesi Utara mencapai 102,77%, diikuti Pelabuhan Tanjung Pinang, Riau sebesar 55,5%, Pelabuhan Tanjung Uban, Riau sebesar 38,77%.
Sementara itu, jumlah penurunan jumlah kunjungan wisman reguler selama Oktober 2017 terjadi di Bandara Hasanuddin Sulawesi Selatan sebesar 45,93%, dan penurunan paling rendah terjadi di pintu masuk Batam, Riau 1,10%.
ADVERTISEMENT
Dampak Erupsi Gunung Agung
Selama September 2017 jumlah kunjungan wisman yang melalui Bandara Ngurah Rai sebanyak 550.238 kunjungan, sementara di Oktober 2017 hanya 462.264 kunjungan. Artinya, jumlah kunjungan wisman di Bali secara bulanan turun 15,29%.
"Artinya memang ada penurunan jumlah kunjungan wisman melalui Ngurah Rai, turun 15,99% secara bulanan dari September ke Oktober," jelasnya.
Suhariyanto berharap, dampak dari erupsi Gunung Agung tersebut tidak terlalu lama, mengingat adanya Hari Raya Natal dan Tahun Baru 2018, di mana biasanya jumlah wisman di Bali meningkat.
"Kalau berdampak pada kunjungan November dan Desember ini, tidak juga. Kita harus tunggu Desember, karena trennya meningkat pesat. Tapi kalau dampak Gunung Agung enggak panjang, Ngurah Rai bisa kembali lagi," jelasnya.
ADVERTISEMENT