Minyak dan Dolar AS Perkasa, Harga Pertamax Cs Bakal Naik?

4 Oktober 2017 18:34 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Selang untuk pengisian BBM. (Foto: Aditia Noviansyah/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Selang untuk pengisian BBM. (Foto: Aditia Noviansyah/kumparan)
ADVERTISEMENT
Rata-rata harga minyak mentah Indonesia (Indonesian Crude Price/ICP) pada September 2017 mencapai 52,47 dolar AS/barel, naik 4,04 dolar AS/barel dari 48,43 dolar AS/barel pada Agustus 2017.
ADVERTISEMENT
Sementara nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) sempat hampir menyentuh level Rp 13.600. Pelemahan nilai tukar rupiah diprediksi akan berlanjut jika suku bunga The Fed (Fed Rate) naik akhir tahun ini.
Apakah harga bahan bakar minyak (BBM) non subsidi bakal naik akibat kedua hal tersebut?
Pertamax series termasuk kategori BBM umum. Harga BBM umum alias non subsidi ditetapkan badan usaha dan dilaporkan kepada Menteri ESDM. Harga minyak mentah dan kurs dolar AS adalah 2 komponen yang sangat memengaruhi harga Pertamax series.
VP Corporate Communication PT Pertamina (Persero), Adiatma Sardjito, menjelaskan bahwa Direktorat Pemasaran Pertamina sedang melakukan evaluasi harga BBM non subsidi.
"Sekarang bagian pemasaran sedang mengevaluasi semua, nanti kita lihat hasil evaluasinya," kata Adiatma kepada kumparan (kumparan.com), Rabu (4/10).
ADVERTISEMENT
Ia menambahkan, Pertamina tidak hanya melihat harga minyak mentah dan kurs dolar AS saja, ada berbagai aspek yang dipertimbangkan dalam evaluasi.
Misalnya harga BBM subsidi dan penugasan yang ditetapkan pemerintah, harga BBM di SPBU milik kompetitor (Shell, Total, AKR), serta tingkat permintaan dan penawaran.
Harga Pertamax series tidak boleh terlalu jauh dibanding Premium karena Pertamina ingin mendorong masyarakat beralih ke Pertalite dan Pertamax 92. Harga yang ditetapkan Pertamina juga harus menarik, jangan sampai kalah dari kompetitor.
Pertamina juga melakukan analisa dulu, apakah tren kenaikan harga minyak mentah dan penguatan dolar AS hanya sementara dalam jangka pendek saja atau terus berlanjut.
"Marketing policy kita menyeluruh. Kita menjaga jarak harga BBM non subsidi dengan BBM penugasan yang diatur pemerintah, harga di pesaing, supply demand, prediksi harga minyak naik atau turun," paparnya.
ADVERTISEMENT
Sampai saat ini belum ada perubahan harga. Adiatma belum dapat memastikan kapan pihaknya selesai melakukan evaluasi dan membuat keputusan soal harga Pertamax series.