Perusahaan Prancis Mau Garap Pembangkit Listrik Angin dan Surya di RI

11 Desember 2017 20:50 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri ESDM Ignasius Jonan (Foto: Iqbal Firdaus/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Menteri ESDM Ignasius Jonan (Foto: Iqbal Firdaus/kumparan)
ADVERTISEMENT
Menteri ESDM Ignasius Jonan dalam rangkaian kunjungan kerja ke Paris, Prancis (11/12), menyaksikan penandatanganan 3 buah Letter of Intent (LoI) pembangkit listrik dari energi terbarukan antara PT PLN (Persero) dengan Independent Power Producers (IPP) dari Perancis.
ADVERTISEMENT
Penandatangan ini dilakukan di sela-sela acara Renewable Energy Companies Commited to Climate, dalam rangkaian One Plannet Summit, di Kantor Pusat UNESCO, Paris, dimana Jonan menjadi salah satu keynote speaker pada acara tesebut.
Penandatangan ini juga merupakan tindak lanjut dari acara 'French Renewable Energy Group' yang dilangsungkan di Jakarta, Februari 2017 lalu.
LoI yang ditandatangani meliputi:
a. PLTB Tanah Laut di Provinsi Kalimantan Selatan, kapasitas 70 MW dengan pengembang konsorsium Pace Energy pte. Ltd & PT Juvisk Tri Swarna. Target COD 24 bulan dari Financial Date (FD)/2020 dan nilai investasi sebesar USD 153,7 juta. b. PLTS Bali 1 di Kab. Kubu, Provinsi Bali, kapasitas 50 MWp dengan pengembang konsorsium Equis Energy Indonesia & PT Infrastruktur Terbarukan Fortuna. Target COD 20 bulan dari Financial Date (FD)/2020 dan nilai investasi USD 91,6 juta. c. PLTS Bali 2 di Kab. Jembrana, Provinsi Bali, kapasitas : 50 MWp dengan pengembang Aquo Energy Indonesia ltd. Target COD 20 bulan dari Financial Date (FD)/2020 dan nilai investasi USD 91,6 juta.
ADVERTISEMENT
Jonan memberikan apresiasi atas kerja sama Indonesia-Prancis yang diwujudkan dengan komitmen melalui LoI di sektor ketenagalistrikan ini, mendorong upaya peningkatan bauran energi terbarukan di Indonesia dalam mencapai target 23% pada 2025 dan berkontribusi pada aksi perubahan iklim.​
Setelah penandatanganan LoI, dilakukan penandatanganan MoU (non-binding dan non-ekslusif LoI) antara International Finance Corporation (IFC) dengan ketiga pengembang. IFC yang berafiliasi dengan World Bank ini menyatakan komitmennya untuk mendukung pendanaan pengembangan EBT di Indonesia.
Penandatanganan LoI dan MoU tersebut semakin menegaskan bahwa energi terbarukan di Indonesia menarik bagi investor, baik pelaku bisnis, organisasi internasional, maupun lembaga perbankan internasional.
Jonan dan rombongan selanjutnya dijadwalkan mengikuti rangkaian acara Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) One Planet Summit di Paris, 11-13 Desember 2017 sebagai peringatan dua tahun atas ditandatanganinya Perjanjian Perubahan Iklim 'Paris Agreement' serta meninjau kembali komitmen dan implementasi kesepakatan global tersebut.
ADVERTISEMENT