RI Jajaki Perdagangan Bebas dengan Eropa, Apa Untungnya?

9 Oktober 2017 20:50 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Jusuf dan Mufidah Kalla di Brussels. (Foto: Kevin Kurnianto/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Jusuf dan Mufidah Kalla di Brussels. (Foto: Kevin Kurnianto/kumparan)
ADVERTISEMENT
Pemerintah Indonesia tengah menjalin perundingan kerja sama Indonesia-European Union Comprehensive Economic Partnership Agreement (I-EU CEPA).
ADVERTISEMENT
Dalam kunjungannya ke Belgia, Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) dan perwakilan pengusaha memberikan beberapa rekomendasi yang telah dibawa dan dibicarakan sebelumnya kepada pihak Uni Eropa, termasuk soal kelapa sawit dengan isu black campaign yang beredar Eropa.
"Tadi kita bicarakan tentu kepentingan Indonesia dalam rangka mencapai CEPA. Antara lain masalah yang selalu (ada) sejak bertahun-tahun seperti sawit contohnya. Bagaimana kita penyelesaiannya karena kita eksportir terbesar," kata JK di Gedung Dewan Eropa, Brussels, Senin (9/10).
Dengan adanya kesepakatan ini, Indonesia dapat bersaing dengan negara lain di Asia Tenggara seperti Vietnam yang sudah lebih dulu bergabung dalam Trans Pacific Partnership (TPP) dengan Eropa dan AS.
Artinya produk barang dan jasa Indonesia bisa lebih mudah diterima di negara-negara Eropa jika CEPA disepakati. Tanpa perjanjian perdagangan bebas, produk-produk Indonesia akan kalah bersaing dengan produk serupa asal Vietnam di Eropa.
ADVERTISEMENT
"Tentu dalam bidang perdagangan. Kedua ini menyangkut persaingan. kalau Vietnam sudah menandatangani sementara kita tidak, nanti berbeda perlakuan kepada ekspor Indonesia dan nasional pada umumnya. Kalau Vietnam dia mengacu pada AS dulu, TPP," JK menuturkan.