Oktober 1918. Kegilaan Franz Kafka lewat tulisan-tulisannya kalah sengit dengan kenyataan yang sedang ia hadapi. Di balik tirai apartemen orang tuanya di Old Town Square, Praha, ia gamang. Apa gerangan terjadi hingga suhu tubuhnya mencapai 40 derajat Celcius, sampai ia terlalu lemah untuk dibawah ke rumah sakit?
Kafka tidak sendiri. Seluruh dunia bersamanya dalam kebingungan dan penderitaan. Flu—yang kemudian dikenal dengan nama Flu Spanyol—ini menjangkiti lebih dari 500 juta orang atau sepertiga penduduk bumi. Sebanyak 50 juta di antaranya meninggal dunia.
Lebih dari seratus tahun kemudian kita menghadapi situasi yang hampir sama. Dunia berbalik secara drastis. Semua orang resah sekaligus bingung. Tak terkecuali para pemimpin politik di berbagai negara.
Lanjut membaca konten eksklusif ini dengan berlangganan
Keuntungan berlangganan kumparanPLUS
Ribuan konten eksklusif dari kreator terbaik
Bebas iklan mengganggu
Berlangganan ke newsletters kumparanPLUS
Gratis akses ke event spesial kumparan
Bebas akses di web dan aplikasi
Kendala berlangganan hubungi [email protected] atau whatsapp +6281295655814