news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Mahasiswa Online di Tengah Covid-19

Mikorizki Saputra
Mahasiswa jurusan Sastra Indonesia Universitas Pamulang
Konten dari Pengguna
6 November 2021 16:23 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Mikorizki Saputra tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
pict by pixabay.com
zoom-in-whitePerbesar
pict by pixabay.com
ADVERTISEMENT
Tak dapat dipungkiri bahwa dampak yang ditimbulkan akibat pandemi COVID-19 ini sangatlah besar bagi masyarakat. Mulai dari kehilangan pekerjaan, kesehatan yang rentan, bahkan perubahan gaya belajar yang berubah secara daring dari rumah. Tak terkecuali kehidupan mahasiswa didalamnya ikut terdampak.
ADVERTISEMENT
Sebab banyak dari kalangan mahasiswa yang tidak hanya memiliki kewajiban menuntut ilmu, tetapi juga harus mampu bertahan hidup di tempat perantauan. Di tengah pandemi seperti ini, mahasiswa jelas mengalami dampak yang kurang mengenakkan. Misalnya, gaya belajar yang tadinya datang langsung ke kampus, mau tidak mau harus mengikuti kelas secara daring dari rumah masing-masing. Belum lagi, tugas yang diterima kian hari semakin padat. Sehingga mahasiswa seperti kami harus ekstra lebih giat menjaga kesehatan jasmani dan rohani.
Selain itu, masih banyak hal lain yang seharusnya dapat dipertimbangkan oleh pihak kampus maupun pemerintah. Hal ini disebabkan bahwa tidak semua mahasiswa merupakan golongan menengah ke atas, atau bisa dibilang mampu untuk melaksanakan kuliah secara daring. Sebab, tidak semua dari mereka memiliki smartphone dan laptop, kalaupun ada akses internetnya yang sulit karena tinggal di daerah. Hal-hal inilah yang seharusnya dijadikan perhatian besar bagi pemerintah ataupun pihak kampus agar dapat memberikan solusi setidaknya agar mereka yang mengalami kendala dapat turut serta dalam kegiatan pembelajaran.
ADVERTISEMENT
Di sisi lain, kebanyakan mahasiswa dituntut harus selalu siap sedia dan seketika pula harus mampu bertransformasi dalam pembelajaran mandiri. Sedangkan kadar pemahaman setiap mahasiswa berbeda-beda. Dan ini menjadi pertanyaan besar terkait keefektifan pembelajaran secara daring apakah layak untuk terus dilanjutkan. Mengapa demikian? sebab banyak dari kalangan mahasiswa justru hanya mengalami kejenuhan dalam pelaksanaannya, belum lagi kuliah online memerlukan akses data internet, sehingga memberatkan bagi sebagian mahasiswa.
Oleh sebab hal-hal demikian, kami sebagai mahasiswa ingin Pemerintah setidaknya menyediakan solusi terkait permasalahan yang kami rasakan. Misalnya, menyediakan tempat pelayanan Wi-Fi gratis di tempat umum dan dikhususkan untuk kegiatan pembelajaran.