10 Cara Kendalikan Amarah, Bikin Perasaan Jadi Lebih Tenang
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Untuk itu sangat penting memahami pengendalian amarah agar dapat membantumu hindari mengatakan atau melakukan sesuatu yang mungkin kamu sesali nantinya. Sebelum amarah memuncak, kamu bisa menggunakan strategi khusus untuk mengendalikan amarah. Apa saja itu? Berikut beberapa caranya.
Hitung mundur
Hitung mundur (atau naik) sampai 10. Jika kamu benar-benar marah, mulailah dari 100. Dalam waktu yang kamu perlukan untuk menghitung, detak jantung akan melambat dan amarahmu kemungkinan besar akan mereda.
Ambil nafas
Pernapasanmu menjadi lebih dangkal dan semakin cepat saat kamu menjadi marah. Untuk itu kamu bisa dengan menarik napas dalam-dalam dari hidung dan mengembuskan napas dari mulut selama beberapa saat.
Pergi jalan-jalan
Latihan dapat membantu menenangkan sarafmu dan mengurangi amarah. Jalan-jalan, naik sepeda, atau pukul beberapa bola golf. Apa pun yang membuat anggota tubuhmu terpompa baik untuk pikiran dan tubuh.
ADVERTISEMENT
Relaksasikan ototmu
Relaksasi otot progresif memintamu untuk menegangkan dan perlahan mengendurkan berbagai kelompok otot di tubuh satu per satu. Saat sedang tegang, kamu bisa lepaskan dan ambil napas perlahan dan hati-hati.
Ulangi mantra
Temukan kata atau frasa yang membantumu tenang dan fokus kembali. Ulangi kata itu berulang kali pada diri sendiri saat kamu kesal. Santai, enang saja, dan Kamu akan baik-baik saja adalah contoh yang bagus.
Melakukan peregangan
Gulungan leher dan gulungan bahu adalah contoh bagus dari gerakan seperti yoga yang tidak berat yang dapat membantumu mengendalikan tubuh dan mengendalikan emosi.
Melarikan diri secara mental
Masuklah ke ruangan yang sunyi, pejamkan mata, dan berlatih memvisualisasikan dirimu dalam suasana santai. Fokus pada detail dalam pemandangan imajiner: Apa warna airnya? Berapa tinggi gunung? Seperti apa suara kicauan burung? Latihan ini dapat membantumu menemukan ketenangan di tengah kemarahan.
ADVERTISEMENT
Berhenti bicara
Saat kamu sedang emosi, kamu mungkin tergoda untuk meluapkan kata-kata kasar, tetapi hal tersebut cenderung merugikanmu daripada ke arah kebaikan. Berpura-puralah bibir terpaku rapat, seperti yang kamu lakukan saat kecil. Momen tanpa bicara ini akan memberimu waktu untuk mengumpulkan pikiran.
Ambil waktu tunggu
Beri diri kamu istirahat sebentar, dengan duduk jauh dari orang lain. Di waktu tenang ini, kamu dapat memproses peristiwa dan mengembalikan emosimu ke keadaan netral. Kamu bahkan mungkin menemukan waktu jauh dari orang lain ini sangat membantu sehingga kamu ingin menjadwalkannya ke dalam rutinitas harian.
Tulis di jurnal
Apa yang tidak bisa kamu katakan, mungkin kamu bisa menuliskannya. Catat apa yang kamu rasakan dan bagaimana kamu ingin menanggapinya. Memprosesnya melalui kata-kata tertulis dapat membantumu menenangkan diri dan menilai kembali peristiwa yang mengarah pada perasaanmu.
ADVERTISEMENT
Laporan Mutiara Oktaviana