3 Alasan yang Mungkin Membuatmu Benci Hari Valentine

14 Februari 2019 12:04 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Surat Cinta. Foto: Thinkstock Photos
zoom-in-whitePerbesar
Surat Cinta. Foto: Thinkstock Photos
ADVERTISEMENT
Hari Valentine kembali datang. Hari kasih sayang yang dirayakan tiap 14 Februari ini selalu diidentikkan dengan cokelat, bunga, dan simbol hati di mana-mana.
ADVERTISEMENT
Kalau membayangkannya aja bikin kamu pengin muntah, kamu enggak sendirian, kok. Menurut survey pada 2017 yang dilansir Live Science, lebih dari 50 persen penduduk Amerika Serikat menilai Hari Valentine berlebihan. Sedangkan 43 persen lainnya masih menganggapnya sebagai hari yang romantis.
Nah, kalau kamu bagian dari 50 persen pembenci Hari Valentine itu, ada tiga hal yang mungkin menjadi penyebabnya. Apa aja, ya?
1. Kamu anaknya hipster banget
Ibarat sedang mengarungi sungai, kamu memilih untuk bersusah-payah mendayung melawan arus, ketimbang santai duduk-duduk di perahu. Kamu pokoknya mau selalu beda dari teman-temanmu.
Enggak terkecuali saat Hari Valentine. Ketika teman-temanmu berburu cokelat, menulis surat cinta, beli bunga mawar, kamu enggak bakal melakukan hal yang sama. Bukan cuma karena kamu anaknya antimainstream, tapi kebetulan kamu juga enggak punya pacar, sih. Hiks.
ADVERTISEMENT
2. Kamu salah satu anggota anti pacaran pacaran club
Terlepas dari punya pacar atau enggak, kamu mungkin membenci Hari Valentine karena kamu bukan orang yang romantis. Kamu seakan punya alergi sama orang yang pacaran, orang yang menunjukkan kasih sayang, apalagi orang yang pamer kemesraan.
Menurut kamu dunia ini dipenuhi dengan kesengsaraan dan enggak ada orang yang berhak merasakan cinta. Pasti kamu pernah post foto di Instagram pakai caption, 'black is my happy colour', ya?
3. Kamu lagi melodramatis aja
Sebuah riset tahun 2010 yang diunggah ke laman Science Direct melaporkan, orang-orang yang merasa kesal ketika Hari Valentine tiba, dengan mereka yang bersemangat untuk merayakannya, ternyata sama-sama merasa biasa aja ketika hari kasih sayang itu sudah berlalu.
ADVERTISEMENT
Riset yang berjudul 'Affective Forecasting and the Big Five' tersebut bertanya ke 226 mahasiswa di Amerika Serikat, tentang apa yang mereka rasakan menjelang Hari Valentine, pada pertengahan Januari.
Jawabannya pun beragam. Orang-orang yang memiliki pasangan menyambut baik Hari Valentine. Sedangkan mereka yang single mengaku enggak peduli dan menilainya secara negatif.
Lalu pada 16 Februari, mereka kembali mengungkapkan apa yang mereka rasakan di Hari Valentine. Hasilnya, baik yang sudah punya pacar maupun yang masih single memiliki perasaan yang sama tentang Hari Valentine.
So, kalau sekarang kamu merasa kesal dan enggak suka sama Hari Valentine, santai aja karena mungkin itu hanya perasaan sesaat. Lagipula, rasa benci terhadap Hari Valentine ini udah kayak siklus tahunan yang ada dari zaman dulu, dan mungkin masih bakal ada sampai tahun-tahun ke depan.
ADVERTISEMENT
Ya, enggak beda jauh sama perdebatan mengucapkan 'Selamat Hari Natal' saat 25 Desember, atau larangan merayakan tahun baru saat 31 Desember, gitu, lah.