3 Hal Penting yang Bisa Milenial Lakukan untuk Personal Branding

23 Juni 2019 12:41 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ilustrasi milenial. Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
ilustrasi milenial. Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Kamu mungkin udah enggak asing dengan kalimat, “semua orang punya keunikannya sendiri”. Keunikan yang dimiliki tiap orang ini membuat kamu berbeda dengan temanmu, pacarmu, dan orang-orang di sekitarmu.
ADVERTISEMENT
Memang kenapa, sih, menjadi berbeda itu penting?
Well, perbedaan akan membuat kamu lebih menonjol dan mudah dikenali oleh orang lain. Untuk menunjukkan keunikanmu ini, peran dari personal branding menjadi hal yang penting bagi milenial.
Personal branding itu enggak cuma diingat secara visual, bagaimana kamu di media sosial. Tapi juga diingat di hati. Jadi dengan branding ini kamu bisa mencoba mentransformasi pesan yang ingin kamu tampilkan ke orang lain,” jelas Country Brand Manager Shopee, Rezki Yanuar, dalam acara ‘Bincang Shopee: The A to Z of Personal Branding’, Sabtu (22/6), di Conclave Wijaya, Jakarta Selatan.
Karena itu, ada tiga hal penting yang bisa kamu lakukan untuk personal branding. Apa saja?
com-Aplikasi media sosial. Foto: Shutterstock
Sebelum mulai melakukan personal branding di media sosial yang diinginkan, lebih dahulu coba ketahui tentang diri sendiri. Kelebihan dan kekurangan apa yang dimiliki serta karakter apa yang ingin ditampilkan. Hal ini akan mempermudah positioning diri di media sosial nantinya akan menjadi seperti apa, atau yang sering disebut dengan persepsi khalayak.
ADVERTISEMENT
Ilustrasi menggunakan sosial media. Foto: Shutter Stock
Coba cari tahu tentang target audiens atau target pasar dari media sosial yang dimiliki. Jika apa yang kita sampaikan sesuai dengan kebutuhan pasar, tentunya akan mendapat feedback yang bagus dan tinggi.
Ilustrasi menggunakan sosial media. Foto: Shutter Stock
Jangan ragu untuk membicarakan tentang diri sendiri, apa yang disukai atau ditakuti dan segala hal lainnya. Tapi tentu ada batasannya, jangan sampai mengarah ke batas privasi, ya. Dari apa yang diceritakan, secara perlahan audiens yang dimiliki akan mulai memberikan perhatian kepada hal-hal yang dibagikan di media sosial.