3 Tips Olah Vokal untuk Kamu yang Tertarik Bikin Podcast
Perbesar
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Berbicara di depan mikrofon tidaklah mudah; tidak hanya bagi pemula, bahkan para penyiar radio atau podcast profesional pun mengalami tantangan yang berbeda-beda setiap harinya.
Tidak hanya tantangan yang datang dari kesalahan teknis atau kurangnya persiapan operasional, tantangan lain bisa datang dari diri masing-masing. Salah satunya rasa kagok atau grogi yang membuat suara kurang terkontrol.
Sama halnya seperti berbicara di depan kamera, berbicara di hadapan mikrofon juga perlu dilatih secara intensif. Ini supaya suara yang dikeluarkan dapat tetap enak didengarkan.
Dengan suara yang berkualitas, tentu para pendengar akan lebih betah berlama-lama mendengarkan podcast. Apalagi jika podcast yang kamu buat berdurasi panjang, kamu harus memastikan pendengar menyelesaikannya sampai tuntas.
Yup! Semua podcasters pasti ingin terdengar piawai, tidak “dibuat-buat”, dan friendly supaya pendengar merasa nyaman. Lantas, bagaimana cara melatih suara atau vokal kita?
1. Melatih diafragma supaya suara stabil dan berenergi
Yang pertama bisa kita lakukan adalah latihan napas perut dan diafragma. Mungkin beberapa di antara kamu masih belum mengetahui apa dan di mana letak diafragma.
Nah, diafragma merupakan otot utama yang digunakan dalam proses menarik dan mengembuskan napas. Letaknya ada di bawah rongga dada, berbentuk seperti kubah yang dapat membesar dan mengecil.
Fungsi utama dari diafragma adalah memisahkan jantung dan paru-paru dengan organ pencernaan tubuh. Bila dilatih terus-menerus, otot diafragma yang kuat akan menunjang suara yang lebih stabil dan berenergi.
Jika kamu pernah mendengar suara podcaster yang datar dan membuat kamu mengantuk, hal itu bisa jadi karena diafragmanya belum kuat, sehingga suara yang keluar cenderung terdengar lemas.
Untuk melatihnya, kamu bisa meletakkan tangan di samping badan, tepatnya bawah ketiak. Kemudian waktunya berlatih menarik dan mengeluarkan napas layaknya seorang anjing secara cepat. Yup, kamu harus membuka mulut dan menjulurkan lidahmu sedikit.
Jika kamu merasakan kontraksi otot pada bagian yang bawah ketiak tersebut, berarti kamu berhasil melakukannya. Lakukan latihan ini berulang kali; mulai dari napas pendek (seperti anjing yang habis berlari), napas panjang (seperti sedang menguap), dan napas dalam.
2. Melatih resonansi ke depan kepala supaya tidak ada vocal fry
Kedua, mari latih resonansi suaramu supaya tidak ada vocal fry yang terselip di dalam kalimatmu. Sebelum membahas lebih jauh, mari berkenalan dulu dengan istilah ini!
Bagi kamu yang masih asing, vocal fry adalah ketika dua sisi pita suaramu saling bertabrakan dan menghasilkan suara seperti minuman bersoda yang sedang meletup-letup, seperti suara gesekan kayu, atau seperti suara wajan berisi minyak panas.
Sesungguhnya, kondisi vocal fry ini tidaklah sehat karena benturan yang terjadi akan menyakiti dinding pita suara. Selain itu, vocal fry juga akan membuat suaramu terdengar sangat mengganggu.
Cara memastikan vocal fry tidak muncul adalah dengan memastikan kamu memproyeksikan suaramu ke depan dan ke atas. Kamu bisa merasakan resonansi dengan memegang bagian hidung hingga dagu saat sedang mengeluarkan suara. Jika bagian wajah yang kamu pegang bergetar, tanda berarti kamu berhasil menciptakan resonansi yang baik.
Jika getaran masih belum terasa, kamu dapat melatih resonansi dengan melakukan lip trill, yakni gerakan bibir yang membentuk getaran cepat, menyerupai kuda yang sedang berdeham. Terus ulangi latihan ini hingga lip trill dapat bertahan 5-10 detik.
3. Melatih intonasi dan jangkauan vokal supaya podcast tak terdengar membosankan
Setelah suara lebih bertenaga dan vocal fry sudah tak terdengar, waktunya untuk melatih intonasi dan jangkauan vokal supaya suaramu tidak terdengar membosankan di telinga para pendengar.
Kebiasaan yang paling sering terjadi saat sedang berbicara di depan mikrofon adalah menjadi terlalu nyaman. Kita lupa bahwa berbicara di depan mikrofon itu sangat berbeda saat kita sedang berbincang bersama orang lain.
Apalagi jika kita punya cara berbicara yang cenderung statis dan datar. Jika dibiarkan, hal ini akan membuat para pendengar podcast merasa cepat jenuh. Maka dari itu, kamu perlu melatih intonasi dan jangkauan vokalmu.
Caranya beragam, bisa dengan mengikuti (impersonate) suara karakter di film kartun favoritmu, melatih suara dengan bernyanyi mengikuti lagu atau alunan musik, dan yang paling seru adalah dengan karaoke.
Semakin banyak kamu bereksperimen, intonasi dan jangkauan vokal yang kamu miliki pasti akan semakin lebar. Dengan ini, kamu tidak akan lagi terdengar kaku saat sedang berbicara di depan mikrofon.
Setelah membaca tiga tips latihan vokal di atas, kamu pasti ingin segera mencobanya. Sebelum buru-buru mencoba ketiga cara di atas, kamu juga dapat mendengarkan referensi podcast yang menyuguhkan kualitas suara atau vokal yang ramah pendengar.
Salah satu podcast yang memiliki kualitas tersebut adalah podcast “Ramalan Zodiak Hari Ini” di Spotify. Walaupun di-update setiap hari, penyiar podcast ini selalu memberikan kualitas suara yang baik sehingga para pendengar pun merasa nyaman dan setia untuk mendengarkannya secara rutin.
Dengan suara yang jelas, penjelasan dari setiap episode podcast “Ramalan Zodiak Hari Ini” ini mudah diterima dan ringkas. Coba dengarkan sekarang juga di sini !
Selain menarik karena kualitas suaranya yang ciamik, podcast satu ini juga digemari karena kontennya yang eksklusif dan mudah diakses. Ke-12 zodiak memiliki kanal podcast masing-masing, jadi pencarian akan lebih gampang!
Hanya dengan mengetik “Ramalan Zodiak (Zodiakmu)” di mesin pencarian, kamu bisa menemukan ramalan zodiak khusus untukmu. Misalnya, “Ramalan Zodiak Leo ”.
Tunggu apa lagi? Yuk, segera dengarkan secara eksklusif dan gratis hanya di Spotify !
Artikel ini merupakan bentuk kerja sama dengan Spotify