3 Usaha Inspiratif Masuk dalam Nominasi Inspirasi UMKM Pendatang Baru dari Grab

Nominasi Mitra Grab: Inspirasi UMKM Pendatang Baru dok Grab

Tidak sedikit UMKM pendatang baru bermunculan di tengah pandemi COVID-19 yang melanda Indonesia sejak Maret 2020. Meski masih seumur jagung, usaha-usaha anyar ini tidak hanya mampu menghadirkan inovasi segar dan meraup omzet menjanjikan, namun juga bisa membuka lapangan pekerjaan bagi banyak orang.

Itulah mengapa sejumlah bisnis yang baru hadir tersebut patut diberikan penghargaan atas pencapaian yang telah diraihnya. Seperti tiga brand di bawah ini, yang telah terpilih sebagai Inspirasi UMKM #TerusUsaha dari Grab untuk kategori Inspirasi UMKM Pendatang Baru.

Penghargaan ini merupakan bagian dari Local Brand Editor’s Choice, yang menjadi rangkaian acara Festival UMKM #TerusUsaha pertama dan terbesar dari kumparan yang bekerja sama dengan Grab. Lantas, siapa saja mereka? Simak selengkapnya di bawah ini, yuk!

Bun Kopi, Lampung

Bun Kopi dok Grab

Kopi sudah menjadi bagian dari gaya hidup masyarakat, terutama di Lampung. Oleh karena itu, Ketut Anggar Sae Prima memberanikan dirinya untuk mendirikan Bun Kopi. Namun, karena bisnis sejenis kian menjamur, laki-laki 24 tahun itu menyiasatinya dengan digitalisasi dan bergabung bersama GrabFood. Selain itu, ia juga membuat kemasan kaca yang ramah lingkungan, di mana usaha sejenis di Lampung belum menggunakannya.

Menurutnya, mengadopsi sistem digital menjadi strategi jitu agar bisnisnya bisa bertahan dan dapat menjangkau pasar yang lebih luas. Ia juga ingin memudahkan konsumennya untuk menikmati produk Bun Kopi tanpa harus meninggalkan rumah. Hanya dalam waktu enam bulan, Anggar sudah dapat membuka dua gerai baru dan mempekerjakan belasan karyawan di kedainya.

Tidak hanya mendaftarkan UMKM-nya, Anggar juga aktif mengikuti pelatihan dalam program #TerusUsaha dari Grab. Langkah ini terbukti ampuh, karena penjualannya meningkat bahkan sempat menyentuh belasan juta rupiah per hari.

Auss Kah, Balikpapan

Auss Kah dok Grab

Hanya berbekal pengetahuan meracik minuman dingin dari video di media sosial, Erwin Ansari memutuskan untuk mendirikan Auss Kah pada April 2020. Namun, memulai usaha tidaklah mudah. Laki-laki 34 tahun ini mengaku awalnya cuma bisa meraup untung tidak lebih dari Rp 3,5 juta per hari.

Untuk mengatasinya, ia memutuskan untuk mendaftar sebagai merchant GrabFood. Tidak lama kemudian, penjualannya langsung meningkat sampai 110 persen hingga bisa membuka lapangan pekerjaan buat orang-orang di Balikpapan.

Dalam waktu dekat, Erwin akan segera membuka beberapa gerai baru di Balikpapan untuk bisa menjangkau lebih banyak pelanggan dari daerah yang berbeda.

Raja Thumb Steak, Depok

Raja Thumb Steak dok Grab

Raja Thumb Steak didirikan oleh Budi Hendra Bangkinang dengan toko pertama yang berada di wilayah Cinere, Depok. Nama ini dipilih karena terinspirasi anaknya yang gemar mengemut jempol.

Usaha milik Budi yang tamatan SMA ini sekarang sudah bisa menambah satu cabang di Meruya Selatan, Jakarta Barat, berkat bergabung dengan GrabMart di pertengahan 2020. Cabang barunya yang di Radio Dalam, Jakarta Selatan juga dalam proses bergabung dengan GrabMart di Oktober ini.

Lewat Raja Thumb Steak yang kini sudah memiliki lima orang karyawan, Budi punya visi untuk memperluas cabang ke seluruh Indonesia dengan selalu bermitra bersama GrabMart. Sebab, ia melihat cukup sulitnya masyarakat Indonesia memperoleh produk daging premium dengan harga terjangkau. Budi mengaku senang dapat membuka lapangan pekerjaan bagi banyak orang saat usahanya bertumbuh.

Grab berkomitmen untuk mempercepat digitalisasi usaha lokal dan tradisional agar mereka bisa #TerusUsaha di tengah pandemi. Hingga saat ini, ada lebih dari 350.000 UMKM baru dan 7.000 pasar tradisional yang terdigitalisasi oleh Grab di tengah pandemi.

Nantikan pengumuman pemenang pada Rabu, 28 Oktober 2020.