5 Cara Atasi Rasa Takut Berkomitmen

9 Agustus 2019 16:07 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi pasangan berkomitmen Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi pasangan berkomitmen Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Selain mempertahankan rasa sayang dan menghilangkan rasa bosan sama pasangan, pacaran juga membutuhkan komitmen yang enggak semua orang berani menghadapinya. Tenang, kamu enggak sendiri, kok, ketika mengalami masalah ini.
ADVERTISEMENT
Tentu saja, tiap masalah pasti ada jalan keluarnya. Dilansir Elite Daily, kamu bisa mengingat hal-hal ini agar komitmen bukan jadi masalah besar antara kamu dan dia! Apa saja?
Kamu merasa ragu sama dia? Kamu takut putus di tengah jalan? Itu wajar, kok. Perasaan cemas dan gugup ketika kamu diharuskan untuk komitmen itu normal dan enggak salah. Tapi, kalau kamu sampai dibuat enggak nyaman sama perasaan itu, lebih baik bicarakan saja dengan orang terdekat yang kamu percaya.
Mungkin kamu pernah patah hati sebelumnya dan kamu jadi takut buat pacaran lagi. Tapi ingat, kamu pantas untuk dicintai oleh orang yang tepat dan enggak dibuat takut lagi sama komitmen. Dan yang paling penting, ketika orang tepat itu datang, kamu pantas bahagia.
ADVERTISEMENT
Berkomitmen sama pacarmu bukan berarti dia berhak memasuki segala aspek dalam hidupmu. Kamu berhak membuat batasan di mana dia boleh masuk atau enggak. Dan kamu enggak harus selalu berduaan sama dia, kalau butuh waktu sendiri ya, take your time.
That was then, this is now.
Kamu mungkin pernah disakiti sama seseorang yang dulu kamu berikan komitmen. Tapi, bukan berarti yang sekarang akan terjadi seperti yang dulu juga, kan? Dari kesalahan yang terdahulu pun, pasti kamu sudah belajar bagaimana menemukan yang tepat.
Kamu enggak bisa secara instan memberikan komitmenmu ke orang lain. Jadi, bangun komitmen itu perlahan saja, jangan buru-buru. Kalau memang belom bisa berkomitmen sekarang juga enggak apa-apa.
ADVERTISEMENT
Cemas dan gugup ketika ditanya tentang komitmen sama pasangan itu normal, kok. Jadi, sabar dan nikmati saja prosesnya, ya.
Penulis: Stefanny Tjayadi