news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

5 Hal yang Cuma Dialami Anak Warnet Era 1990-an

9 Oktober 2018 13:35 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Mengenal perangkat komputer  (Foto: Unsplash)
zoom-in-whitePerbesar
Mengenal perangkat komputer (Foto: Unsplash)
ADVERTISEMENT
Jauh sebelum koneksi internet bisa dinikmati secara bebas seperti sekarang, anak muda era 1990-an harus ke warnet alias warung internet demi berselancar di situs web. Ada yang cuma buka cerita horor di Primbon, main Ayo Dance, atau update status di MySpace dan Friendster.
ADVERTISEMENT
Bagi kamu yang dulu suka ke warnet, pasti banyak pengalaman unik yang dialami ketika menjadi anak warnet. Untuk kembali bernostalgia, kumparan rangkum lima hal yang cuma dialami anak warnet, berikut ini.
1. Disapa lumba-lumba Billing Explorer
Sebelum mulai bermain, kamu pasti bertemu dengan seekor lumba-lumba Billing Explorer ketika akan membuka halaman Windows. Billing Explorer sendiri adalah aplikasi yang dipasang pengusaha warnet bagi pengguna warnet, untuk menentukan pilihan billing yang akan digunakan. Contohnya seperti billing personal, paket, atau masuk sebagai admin. Di Billing Explorer ini kamu juga bisa bertukar pesan dengan operator warnet agar enggak perlu meninggalkan bilik komputer.
2. Main satu bilik ramai-ramai supaya murah
Salah satu cara untuk menghemat biaya warnet ialah mengajak teman-teman agar bisa patungan. Alhasil, satu bilik yang hanya cukup untuk satu sampai tiga orang, jadi sesak karena dipenuhi lima orang sekaligus. Pengguna di bilik lain enggak jarang merasa terganggu oleh berisiknya bilik kamu dan teman-teman. Karena biasanya kalau ke warnet ramai-ramai, yang dibuka hanya video-video lucu di YouTube, atau menonton teman beradu di game online Ragnarok.
ADVERTISEMENT
3. Memilih harga paket, daripada reguler
Cara lain agar main di warnet lebih murah yaitu, memilih harga paket daripada reguler. Misalkan untuk reguler 1 jamnya dikenakan biaya Rp 5 ribu, sedangkan dengan harga paket, 3 jamnya dikenakan Rp 12 ribu. Jadi lebih murah, kan? Harga paket ini biasanya laris bagi anak warnet yang datang untuk bermain game online.
4. Enggak sengaja menemukan folder ‘terlarang’ milik abang warnet
Ketika bosan menunggu buffering video di YouTube, terkadang anak warnet iseng membuka folder yang ada di komputer. Enggak jarang mereka menemukan 'harta karun' milik abang warnet yang disimpan di balik puluhan folder lainnya. Biasanya folder ini diberi nama yang enggak buat penasaran sama sekali. Eh, tapi saat diklik ternyata isinya....
ADVERTISEMENT
5. Bosan mendengarkan playlist lagu abang warnet yang itu-itu saja
Kalau kamu lagi sial dan kedapatan bilik tanpa headset, mau enggak mau kamu harus ikhlas mendengarkan lagu-lagu yang terdapat di Winamp abang warnet. Playlist yang diputar tiap warnet biasanya enggak jauh berbeda. Kalau enggak 'The Reason' dari Hoobastank, 'Welcome To My Life' dari Simple Plan, atau 'Kekasih Gelapku' dari Ungu.