5 Hal yang Harus Diketahui Saat Jatuh Cinta sama si Ambivert
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Ciri-ciri ambivert antara lain, fleksibel karena enggak masalah kalau harus berinteraksi dengan banyak orang, tapi dia juga butuh waktu untuk dirinya sendiri.
Kemudian, bisa menjadi pendengar yang baik jika berada di antara orang-orang introvert, atau menjadi orang yang ceria jika bersama ekstrovert.
Terakhir, tahu keadaan dan bisa mengetahui kapan waktunya untuk berbicara serta kapan harus diam.
Nah, kalau kamu lagi jatuh cinta sama si ambivert, ada beberapa hal yang harus diketahui biar bisa merebut hatinya, nih. Simak selengkapnya seperti dilansir Bustle.
Jangan samakan kepribadian dia denganmu
Jika kamu introvert atau ekstrovert yang lagi kencan sama si ambivert, mungkin akan melihat dia punya sisi kepribadian yang cocok denganmu. Tapi, jangan langsung memutuskan bahwa kalian serasi. Sebab, meski saat bersamamu dia terlihat ceria, bisa saja besoknya dia langsung menyendiri dan enggak mau diganggu sama sekali.
ADVERTISEMENT
Jangan membosankan
Ambivert akan frustrasi ketika terjebak dalam hal-hal yang monoton. Untuk membuatnya tetap tertarik sama kamu, coba sesekali memberikan kejutan dengan mengajaknya melakukan hal baru atau mengunjungi tempat baru.
Tanya lebih dulu sebelum melakukan sesuatu bersama
Ambivert mengikuti suasana hatinya ketika akan melakukan sesuatu. Terkadang dia butuh dorongan untuk keluar bersosialisasi. Berikanlah semangat dan ajukan beberapa pilihan. Jika dia lebih suka untuk diam di rumah saja, cobalah untuk mengerti.
Berikan perhatian tapi jangan berlebihan
Ketika lagi kencan di tempat umum, coba berikan perhatian yang cukup untuk si ambivert agar merasa dicintai, tapi jangan berlebihan sampai mempermalukannya. Melakukan hal-hal kecil seperti meletakkan tanganmu di atas lututnya ketika duduk, atau di punggung saat berdiri bisa membuat dia merasa nyaman. Tapi selalu lihat isyarat yang dia berikan, ya.
ADVERTISEMENT
Ketahui kapan harus mundur
Ketahui kapan harus mendekati dan memberikannya perhatian. Jangan terlalu intens sehingga dia bisa memutuskan untuk menjauhimu. Tawarkan bantuan untuknya tapi tetap ketahui kapan kamu harus memberi ruang.
Laporan: Afifa Inak