5 Hal yang Harus Diketahui Sebelum Memilih Menikah Muda

9 Maret 2022 11:51 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi pernikahan. Foto: SasinTipchai/Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi pernikahan. Foto: SasinTipchai/Shutterstock
ADVERTISEMENT
Pernyataan Ustaz Yusuf Mansur soal keinginan agar anak sulungnya, Wirda Salamah Ulya atau lebih dikenal Wirda untuk menikah di usia muda. Pernyataan Yusuf Mansur itu pun menuai respons beragam dari publik.
ADVERTISEMENT
Saat ini memang enggak sedikit orang-orang yang memilih untuk menikah muda. Tapi, banyak orang yang mungkin beranggapan kalau menikah muda itu merupakan pernikahan yang dilakukan di usia sebelum 20 tahun.
Namun, ada juga yang menganggap kalau nikah muda itu merupakan pernikahan yang dilakukan di usia 18 hingga 25 tahun.
Tapi, untuk batas minimal usia yang diperbolehkan menikah menurut Undang-Undang adalah 19 tahun, baik untuk perempuan maupun laki-laki.
Nah, berikut ini adalah beberapa hal yang harus kamu ketahui sebelum memutuskan untuk menikah muda dikutip dari berbagai sumber.

Nikah muda memiliki faktor risiko lebih banyak depresi

Ilustrasi Depresi. Foto: Shutter Stock
Ketika menikah di usia yang lebih muda, risiko untuk terkena gangguan psikologis seperti depresi menjadi lebih tinggi. Hal ini dapat terjadi terutama ketika salah satunya enggak memiliki kesiapan mental dalam membina rumah tangga.
ADVERTISEMENT
Oleh karena itu, menikahlah ketika sudah siap secara fisik, mental, dan juga finansial.

Rencana pendidikan setelah menikah

Ilustrasi pasangan. Foto: Shutterstock
Memutuskan menikah di usia yang masih sangat muda berarti sudah harus tahu dan mantap apakah akan melanjutkan atau meninggalkan pendidikan yang sedang dijalani. Ketika kamu memilih untuk meneruskan pendidikan, pastikan kamu telah menyepakati hal ini dengan pasangan dan disesuaikan dengan pembagian tugas rumah tangga serta perencanaan anak.

Risiko tertular penyakit seksual

Ilustrasi pasangan suami istri. Foto: Shutter Stock
Kondisi ini dapat terjadi ketika cewek menikah dengan yang usianya lebih tua dan sudah menjalani pernikahan sebelumnya atau pernah melakukan hubungan seksual dengan banyak pasangan.
Pernikahan dini dengan usia pengantinnya lebih muda yaitu di bawah 18 tahun dapat meningkatkan risiko penularan Human Papillomavirus atau HPV dan risiko kanker serviks.
ADVERTISEMENT

Organ reproduksi yang belum berkembang sempurna

ilustrasi organ reproduksi wanita Foto: shutterstock
Sebuah penelitian menyebutkan bahwa risiko kematian itu meningkat 2–4 kali lipat di perempuan yang hamil di usia kurang dari 20 tahun. Penelitian ini mengatakan bahwa organ reproduksi dari perempuan tersebut belum matang sehingga meningkatkan risiko terjadinya eklamsia, perdarahan setelah persalinan, hingga keguguran.

Perceraian di usia muda

Ilustrasi perceraian Foto: Shutterstock
Risiko dari nikah muda adalah perceraian di usia muda. Angka perceraian di pasangan yang menikah sebelum usia 18 tahun lebih tinggi baik di wilayah kota maupun pedesaan. Hal ini terjadi karena adanya cekcok terus-menerus, memiliki perbedaan prinsip, perselingkuhan, hingga kekerasan dalam rumah tangga atau KDRT.
Laporan Afifa Inak