5 Hal yang Paling Ditakuti saat SMA
ADVERTISEMENT
Buat sebagian orang, masa SMA adalah masa yang paling menyenangkan. Banyak sekali kenangan yang enggak mudah dilupakan, mulai dari kisah cinta monyet, hingga semua drama yang dilewati dengan teman sebangku.
ADVERTISEMENT
Namun, selain kenangan indah, di masa ini, juga kamu pasti pernah mengalami beberapa pengalaman yang enggak mengenakkan sehingga bikin kita malas untuk pergi ke sekolah. Apa saja? Simak rangkuman kumparan (kumparan.com) berikut ini, ya.
1. Razia rambut
Razia rambut pasti menjadi salah satu hal yang cukup menakutkan buat sebagian besar cowok-cowok. Penginnya, sih, tampil kece kayak rambut artis-artis FTV, tapi justru berakhir di tangan guru BK. Namun, enggak selamanya hal ini dianggap menakutkan. Sebab, buat sebagian orang, momen ini dimanfaatkan sebagai momen cukur gratis buat cowok-cowok yang enggak ada waktu untuk pergi ke salon.
"Pernah dulu ada razia rambut, yang dianggep rambutnya gondrong terus dicukur. Padahal baru cukur," ujar Fatih, siswa SMA Negeri 28 Jakarta, kepada kumparan, Kamis (25/1).
ADVERTISEMENT
2. Guru killer
Percaya, deh, di setiap sekolah pasti ada aja guru killer-nya. Entah itu dari pembawaannya yang galak, cara mengajar, atau bahkan banyaknya tugas yang diberikan, guru killer pasti punya hati tersendiri buat kita.
3. Dilabrak kakak kelas
Masa SMA itu enggak asing sama yang namanya labrak-labrakan. Biasanya kejadian ini terjadi antara senior dengan juniornya. Uniknya, terkadang masalahnya sepele banget, mulai dari percintaan sampai kalah tenar.
4. Dipalak
Masa SMA juga terkenal dengan yang namanya ‘palak’. Mirip kayak senioritas, biasanya hal ini dilakukan oleh senior ke juniornya.
5. Dipanggil guru BK
“Eh, lo dipanggil, tuh, sama guru BK.”
Ini, nih, kalimat pendek yang bisa bikin korbannya kepikiran sepanjang hari. Enggak sedikit dari kita yang akan ketakutan kalau dipanggil guru BK. Padahal, enggak selamanya kamu dipanggil karena melakukan kesalahan, kan?
ADVERTISEMENT
"Lagi enak-enaknya makan, terus tiba-tiba temen ngabarin kalau aku dicariin Ibu Nina (Guru BK). Deg-degan, dong? Pas jalan ke ruangan BK udah mikir aneh-aneh aja. Padahal pas di ruangan BK, ditanya nanti kalau lulus mau kuliah di mana?" kata Puteri, siswa di salah satu SMA Negeri di Garut, kepada kumparan.