coca-cola sampah plastik webinar 7.jpg

5 Hal yang Perlu Kamu Tahu tentang Plastic Reborn 2.0

23 November 2020 14:06 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Plastic Reborn 2.0 dok Coca-Cola
zoom-in-whitePerbesar
Plastic Reborn 2.0 dok Coca-Cola
ADVERTISEMENT
Coca-Cola Foundation Indonesia bersama Ancora Foundation telah meluncurkan Plastic Reborn 2.0, untuk mendorong generasi muda berkolaborasi dalam menemukan solusi pengumpulan dan pengelolaan sampah kemasan plastik pasca konsumsi, yang berorientasi teknologi.
ADVERTISEMENT
Gerakan ini juga sebagai langkah pasti menuju komitmen World Without Waste, di mana Coca-Cola bersama para mitra terus berupaya untuk mencari solusi terkait permasalahan kemasan plastik. Coca-Cola berkomitmen menggunakan 100 persen kemasan yang dapat didaur ulang secara global pada 2025, menggunakan setidaknya 50 persen bahan daur ulang dalam kemasan pada 2030, serta mendukung upaya pengumpulan dan mendaur ulang setiap botol plastik yang terjual dan dikonsumsi oleh masyarakat di tahun yang sama.
“Data menunjukkan total sampah Indonesia per tahun kurang lebih 7 juta ton. Dari situ 61 persennya tidak dikumpulkan karena berbagai hal. Kami lihat Plastic Reborn punya peran penting, yaitu kami ingin mendorong pengumpulan yang lebih baik termasuk dengan penggunaan teknologi,” jelas Wakil Ketua Pelaksana Coca-Cola Foundation Indonesia (CCFI) Triyono Prijosoesilo dalam webinar bertajuk Plastic Reborn 2.0: Kolaborasi Anak Muda Penggiat Sampah.
Plastic Reborn 2.0 dok Coca-Cola
Untuk mengetahui lebih lanjut soal gerakan Plastic Reborn 2.0 ini, yuk, simak lima fakta berikut!
ADVERTISEMENT
Direktur Eksekutif Ancora Foundation Ahmad Zakky Habibie mengatakan, Plastic Reborn 2.0 mendorong dan mencari anak-anak muda terbaik dari penjuru Indonesia yang ikut mengambil bagian dalam mengumpulkan plastik pasca konsumsi. Fakta menarik bahwa banyak startup lokal juga berasal dari luar Pulau Jawa mengikuti proses seleksi Plastic Reborn 2.0. Akhirnya terpilihlah tiga startup yakni MallSampah asal Makassar, Clean Up Indonesia asal Gowa, dan Gringgo dari Bali.
“Kami kolaborasi dan identifikasi teman-teman di luar sana yang punya gerakan menarik. Kami cari teman-teman yang menggunakan teknologi, karena kami percaya teknologi bisa mempercepat transformasi. Akhirnya ketemu dengan tiga startup ini yang kami kembangkan dan dorong untuk bisa saling kolaborasi,” jelasnya dalam webinar Plastic Reborn 2.0: Kolaborasi Anak Muda Penggiat Sampah.
ADVERTISEMENT
Plastic Reborn 2.0 memberikan grant, kesempatan untuk in-depth mentoring, serta wadah kolaborasi untuk menciptakan marketplace dalam sistem persampahan dan daur ulang di Indonesia.
Gerakan ini memberikan hibah (grant) kepada tiga startup terpilih (grantees) sebesar total USD 250 ribu atau setara Rp 3,6 miliar yang akan dimanfaatkan untuk meningkatkan kapabilitas perusahaan serta mengembangkan model bisnis dalam hal sistem pengumpulan dan pemrosesan limbah yang lebih baik.
Selain itu, program ini juga memfasilitasi para startup untuk mengikuti akselerasi bisnis melalui kegiatan lokakarya dan bimbingan dari para mentor profesional, serta mengembangkan jaringan bisnis mereka melalui Coca-Cola Foundation Indonesia dan Ancora Foundation.
Ketiga startup di Plastic Reborn 2.0 berkolaborasi menghasilkan solusi pengumpulan limbah kemasan plastik pasca konsumsi, yang memanfaatkan teknologi untuk menciptakan cara menuju ekosistem ekonomi sirkular, berdasarkan pengelolaan limbah yang berkelanjutan dan bertanggung jawab.
ADVERTISEMENT
Kolaborasi pertama antara MallSampah dan Clean Up melahirkan inovasi Mixed Waste, sebuah layanan pengelolaan sampah terintegrasi yang berbasis teknologi dan hadir pada aplikasi MallSampah.
Mixed Waste memungkinkan bisnis dan penyelenggara event penghasil sampah, untuk mendapatkan dua layanan sekaligus secara terintegrasi, yaitu layanan pengelolaan material sampah daur ulang dari MallSampah dan layanan pengangkutan sampah secara legal ke TPA dari Clean Up.
“Clean Up dan MallSampah punya bisnis model berbeda, tapi sangat bisa saling melengkapi. Kalau digabungkan dalam satu layanan online dan terintegrasi, tentu jadi hal yang menarik buat dikembangkan. Jadi masyarakat bisa mengakses layanandaur ulang dan pengangkutan dalam satu pintu,” jelas Co-Founder MallSampah Adi Saifullah Putra.
Sementara, Clean Up Indonesia dan Gringgo berkolaborasi mengembangkan Smart Waste Platform (SWAP), sebuah platform online untuk membantu menciptakan transparansi dan efektivitas yang lebih baik bagi para pekerja sampah.
ADVERTISEMENT
Melalui SWAP, Gringgo dan Clean Up Indonesia membangun standarisasi lebih tinggi untuk jasa pengangkutan sampah, yang dikompilasikan di Cloud dengan memanfaatkan kecerdasan buatan (AI). Tujuannya untuk memprediksi kapasitas sampah yang dihasilkan, sehingga mitra Clean Up tahu berapa orang yang harus turun ke rumah-rumah.
Ketiga startup tersebut merasakan peningkatan kapasitas usaha sehingga semakin untung, dibandingkan sebelum bergabung dengan Plastic Reborn 2.0. MallSampah misalnya, yang mengalami peningkatan pengguna aktif sebanyak 5.000 pelanggan, dan pengguna aplikasi mobile sebanyak 17.000 orang, dengan lebih dari 200 mitra pengumpul sampah yang mendukung operasional perusahaan secara luas di Kota Makassar, Kabupaten Gowa, Kabupaten maros, dan Kota Parepare.
ADVERTISEMENT
Clean Up Indonesia juga mencatat pertumbuhan jumlah pelanggan rumah tangga dan bisnis sebesar 100 persen, yang tidak hanya berasal dari wilayah Kabupaten Gowa namun juga dari kota lainnya di Sulawesi Selatan.
Begitu pula dengan Gringgo yang berbasis di Bali. Berkat pendampingan program Plastic Reborn 2.0, mereka dapat mengembangkan layanan dan kapasitas usaha sampai memperluas operasional melalui pengembangan data di wilayah Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan.
“Sebenarnya seru, sih, dengan Plastic Reborn 2.0 ini ada kesempatan kolaborasi dan kami dapat mengembangkan ke Gowa. Gringgo melihat bahwa ternyata apa yang terjadi di Gowa itu banyak pembelajaran dan hal baru yang enggak kami lihat di Bali,” ungkap CEO & Co-Founder Gringgo, Febriadi Pratama.
ADVERTISEMENT
Pencapaian para startup yang bergabung dengan Plastic Reborn 2.0 menunjukkan keberhasilan akselerasi bisnis dengan meluasnya jangkauan usaha mereka, serta membuktikan bahwa ekonomi sirkular dapat terus berkembang melalui kolaborasi dalam menjalankan bisnis yang berkelanjutan.
Tidak hanya terjadi perluasan bisnis bagi para grantees, tapi juga ada peningkatan kemampuan pengelolaan sampah kemasan plastik pasca konsumsi atau PET (Polyethylene Terephthalate) dengan jumlah total sebanyak 282 ton atau rata-rata peningkatan sebesar 24 persen, yang kemudian dapat dimanfaatkan untuk proses daur ulang.
Sementara itu, sampah yang berhasil dikelola secara keseluruhan (organik dan anorganik) turut meningkat sampai 464 persen. Dibandingkan tahun lalu, peningkatan jumlah sampah yang dikelola secara keseluruhan oleh MallSampah mencapai volume 25,3 ton sampah atau sebesar 361,1 persen, Gringgo meningkat hingga 473 ton atau sebesar 136,2 persen, dan Clean Up mengalami peningkatan hingga 134 ton sampah atau sebesar 893,3 persen.
ADVERTISEMENT
Hal ini menunjukkan program Plastic Reborn 2.0 mampu mendorong generasi muda untuk berkolaborasi mencari solusi untuk ekosistem pengelolaan sampah kemasan plastik pasca konsumsi di masa mendatang.
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten