5 Karya Unik yang Muncul dari Finalis Go Ahead Challenge 2018

23 Januari 2019 7:48 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kurator dan perwakilan finalis Go Ahead Challenge 2018. (Foto: Agaton Kenshanahan/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Kurator dan perwakilan finalis Go Ahead Challenge 2018. (Foto: Agaton Kenshanahan/kumparan)
ADVERTISEMENT
Ajang kompetisi berbagai karya hasil gabungan passion anak-anak muda, Go Ahead Challenge (GAC) 2018 telah memasuki tahap final. Ada 18 finalis yang terpilih dari berbagai gabungan passion di bidang musik, visual art, fotografi, dan kuliner.
ADVERTISEMENT
Ke-18 finalis tersebut saat ini sedang menjalani Creative Academy di mana konsep yang mereka punya akan diolah dan digodok bersama para mentor profesional di bidangnya masing-masing. Buat kamu yang pengin tahu ada siapa saja talent dan karya apa saja yang unik dari mereka, berikut kumparan rangkum lima di antaranya.
1. Gabriel Sena – Visual Art x Kuliner
Gabriel Sena. (Foto: Agaton Kenshanahan/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Gabriel Sena. (Foto: Agaton Kenshanahan/kumparan)
Sebagai seorang yang memiliki latar belakang visual artist, Sena mencoba untuk merambah ke bidang yang dia suka tapi belum terlalu mengeksplorasi, yaitu kuliner. Cowok satu ini mencoba untuk membikin masakan teri kacang yang dikemas dengan istimewa.
“Teri kacang itu, kan, sebenarnya barang konsumsi. Gimana caranya si produknya ini jadi bahan mass product, tapi juga bisa dikoleksi. Jadi ada dua pilihan orang bakal beli (produk ini), satu karena rasanya, satu lagi bukan karena mau dimakan tapi menarik banget kemasannya sampai loe enggak pengin (merasa sayang) buat membuka produk itu,” kata Sena.
ADVERTISEMENT
2. Muhammad Fahaad Difinubun – Musik x Visual Art
Muhammad Fahaad Difinubun . (Foto: Agaton Kenshanahan/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Muhammad Fahaad Difinubun . (Foto: Agaton Kenshanahan/kumparan)
Cowok yang akrab disapa At Yho ini memang punya ketertarikan pada musik, sastra, dan seni rupa. Enggak heran kalau dia mencoba untuk membikin sebuah alat yang bisa menggambar sesuatu. Tapi, ini bukan cuma alat gambar biasa.
“Dia bisa melukis sesuatu dari musik yang saya mainin secara manual. Karya ini terinspirasi dari pengalaman ketika saya melukis sambil bermusik. Tapi dari situ saya lihat kok jauh (hasil lukisannya) dari musik yang saya mainin. Seakan-akan enggak ada aura yang tadi saya main, sama yang dilukiskan,” jelas At Yho.
3. Faiz Aditya Rahman – Visual Art x Musik
Faiz Aditya Rahman. (Foto: Agaton Kenshanahan/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Faiz Aditya Rahman. (Foto: Agaton Kenshanahan/kumparan)
Seorang mantan animator di sebuah perusahaan animasi di Malaysia ini punya hobi bermusik di sela-sela waktu luangnya menggarap proyek animasi. Oleh karenanya, dia menggabungkan kedua passion tersebut jadi sebuah karya gabungan di GAC 2018.
ADVERTISEMENT
“Saya ini mau bikin karya animasi yang diproyeksikan saat lagi main instrumen musik. Animasi itu juga ada jalan ceritanya sehingga akan memberikan experience kepada penonton. Lagu yang mau gue garap ini bercerita tentang fantasi,” kata cowok yang kerap disapa Adit.
4. Ali Tasmin – Kuliner x Visual Art
Ali Tasmin . (Foto: Agaton Kenshanahan/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Ali Tasmin . (Foto: Agaton Kenshanahan/kumparan)
Cowok asal Jambi ini mungkin punya ide yang cukup unik buat bisnis kuliner. Dia ingin membuat sebuah makanan yang bisa bercahaya dalam gelap.
“Gue mikir, pas mati lampu seru nih kalau makan pakai makanan yang glowing kayak lampu neon. Lo bisa rasain masakan itu dan sensasinya pasti beda. Misalnya bikin cupcake, terus di creamnya dikasih bahan yang bisa nyala gitu,” kata Ali.
ADVERTISEMENT
5. Gabriela Fernandez – Musik x Visual Art
Gabriela Fernandez. (Foto: Agaton Kenshanahan/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Gabriela Fernandez. (Foto: Agaton Kenshanahan/kumparan)
Cewek lulusan jurusan kuliah Psikologi ini punya metode terapi yang unik buat dirinya sendiri, yaitu melukis dan bermusik. Dari kedua bentuk terapi inilah yang kemudian akan diwujudkan dalam sebuah karya musik dan melukis secara berbarengan.
“Musikku kebanyakan bercerita tentang perjalananku di berbagai bidang. Kalau di visual art itu aku akan melukis secara live tentang tiap momen dalam lagu tersebut,” ujar Gabriela.