5 Masalah yang Muncul Akibat Putus Cinta
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Selengkapnya, coba simak di bawah ini aja, yuk!
Udah pasti, deh, akibat putus cinta konsentrasi dan fokus menurun karena masih terbayang sakitnya berpisah sama pacar. Selain konsentrasi, bisa juga menimbulkan masalah kecemasan atau anxiety dan berubah menjadi depresi.
Putus cinta bisa mematikan bagian-bagian tertentu dari tubuh yang bertugas memerangi mikroba penyebab penyakit. Patah hati menghasilkan sekresi hormon stres yang akan mempengaruhi sistem kekebalan selama rentang waktu tertentu. Ini akan membuat kamu lemah dan menjadi lebih sensitif terhadap penyakit.
Kortisol adalah hormon stres yang dilepaskan ketika seseorang sedang mengalami stres serta kadar glukosa darah rendah. Salah satu pemicunya adalah putus cinta atau patah hati.
ADVERTISEMENT
Putus cinta akan menyebabkan hormon kortisol lebih lama berada di dalam tubuh. Ini akan membuatmu lebih stres, sering ketakutan, kelelahan fisik, dan lainnya.
Saat putus cinta, tubuh cenderung melepaskan hormon stres yang disebut dengan kortisol. Ini memainkan peran untuk mengalihkan darah dari sistem pencernaan.
Hal tersebut dapat memicu kondisi seperti sindrom iritasi usus yang akan membuat makan berlebihan atau makan lebih sedikit.
Berbicara tentang tidur, insomnia, atau hypersomnia adalah fenomena umum yang dialami orang-orang yang baru berpisah. Kamu akan merasakan energi yang lebih rendah, stres, depresi, dan lainnya.
Tingkat stres akibat putus cinta dapat menyebabkan masalah kulit seperti jerawat. Sebuah penelitian yang dilakukan oleh para peneliti di Wake Forest University di North Carolina, Amerika Serikat menemukan bahwa orang yang mengalami tingkat stres berlebihan yang salah satunya karena putus cinta , 23 persen lebih berisiko berjerawat.
ADVERTISEMENT