5 Mitos Karier yang Enggak Perlu Kamu Dengar

14 Agustus 2018 17:56 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Wawancara Kerja (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Wawancara Kerja (Foto: Thinkstock)
ADVERTISEMENT
Saat mencari pekerjaan baru, tak jarang banyak orang mengatakan berbagai mitos karier aneh yang membuat jiwa terkadang tak tenang. Ada yang bilang harus cari kerja berdasarkan minat, hingga menganjurkan terus kerja selagi dapat. Duh!
ADVERTISEMENT
Nah, daripada kamu bingung, seorang pelatih karier di Amerika Serikat, Lynn Carroll menyarankan untuk "jangan mengkhawatirkan pendapat orang lain, jika saran mereka tidak sesuai dengan situasi kamu".
Sebab, kalau enggak kamu hiraukan, mitos karier tersebut bisa menghambat kesuksesanmu. Berikut kumparan rangkum mitos karier apa saja yang sebaiknya enggak kamu dengar:
1. Kamu harus memenuhi semua kriteria agar diterima bekerja
Enggak jarang kamu menemukan lowongan pekerjaan yang sesuai dengan pendidikanmu, tapi ternyata perusahaan mencari karyawan dengan minimal 2 tahun pengalaman kerja. Kamu yang baru bekerja selama setahun pun mengurungkan niat.
Tapi, tahukah kalau kamu sebenarnya masih berpeluang untuk diterima? Ya, terkadang perusahaan bisa menyesuaikan kriteria pegawainya demi memenuhi posisi yang kosong.
ADVERTISEMENT
Sebab, bila perusahaan mencantumkan syarat yang terlalu tinggi di lowongan pekerjaan, kemungkinan besar tak akan ada yang melamar. Kalau sudah begini, perusahaan akan mempekerjakan seseorang yang dinilai punya kemampuan di bidang lain.
2. Kejar passion-mu
Apakah kamu pernah dengar ungkapan, "Do what you love and you'll never work a day in your life"? Bila pernah, lebih baik kamu berhenti mempercayainya.
Mempunyai pekerjaan yang kamu suka sebenarnya enggak sama dengan mengejar passion-mu. Ben Brooks, CEO PILOT, sebuah perusahaan pengembangan karier di New York, mengatakan bahwa setiap orang boleh mengikuti passion mereka.
"Kamu boleh mengikuti passion, tapi lihat situasi ekonominya dan imbangi kemampuan serta jaringan yang sudah kamu bangun," ujar Ben.
ADVERTISEMENT
Sebagai contoh, kalau kamu suka musik, jangan batasi dirimu kepada satu atau dua jenis pekerjaan saja. Ada banyak pekerjaan di luar sana yang sejalan dengan minatmu tersebut.
3. Jadi pengusaha bisa lebih bebas
Ilustrasi kerja dari rumah. (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi kerja dari rumah. (Foto: Thinkstock)
Enggak seperti bekerja di kantor, seorang pengusaha lebih bebas menentukan jam kerjanya. Tapi beda halnya dengan pengusaha muda yang baru mengembangkan bisnisnya.
Sebagai pemula, kamu justru enggak akan punya banyak waktu luang, karena harus melakukan berbagai pekerjaan seorang diri. Mulai dari perencanaan, marketing, sampai keuangan.
4. Enggak boleh keluar dari pekerjaan sebelum satu tahun
Setelah bekerja kurang lebih 6 bulan di kantormu yang sekarang, kamu merasa enggak betah dan ingin cari pekerjaan baru. Namun, kamu mengurungkan niat karena katanya enggak ideal untuk keluar sebelum satu tahun.
ADVERTISEMENT
Akan tetapi, tahukah kamu kalau sebenarnya ini hanya mitos?
Lynn Carroll, mengatakan bahwa pemikiran itu sudah ketinggalan jaman alias jadul. "Dulu, berpindah-pindah pekerjaan memang rentan dinilai sebagai 'kutu loncat'. Tapi kini, sudah banyak orang yang gonta-ganti pekerjaan khususnya di masa awal membangun karier," jelas Carroll, seperti dikutip dari Business Insider, Selasa (14/8).
Jadi, kalau kamu merasa enggak cocok dengan pekerjaanmu yang sekarang, lebih baik segera cari pekerjaan lain di luar sana. Walau begitu, kamu harus memiliki alasan jelas kenapa mengundurkan diri di waktu dini.
5. Kerja lembur bisa cepat naik jabatan
Ilustrasi Lembur  (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Lembur (Foto: Thinkstock)
Lembur di kantor agar kamu terlihat 'lebih kerja' dibandingkan karyawan lain enggak menjamin kesuksesan. Sebab, untuk naik jabatan yang dipertimbangkan adalah performa kerja, bukan lamanya waktu kerja.
ADVERTISEMENT
Justru jika kamu bekerja secara efisien, kamu bisa pulang lebih cepat sekaligus membuat atasanmu terkesan. Lagi pula, atasanmu ingin melihat hasil kerja, bukan tebalnya kantung mata.
Jadi, masih ingin dengar mitos karier di atas?