perempuan, karier, bisnis

5 UMKM Kuliner sampai Fashion yang Wajib Diintip, Cocok buat Temani Ramadhan

14 April 2021 11:51 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi   Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
UMKM merupakan penopang ekonomi Indonesia dan dapat membantu pemulihan ekonomi bangsa. Oleh karena itu, banyak pihak yang terus mendorong UMKM agar dapat bertahan di tengah pandemi.
ADVERTISEMENT
Enggak terkecuali kumparan yang menggagas UMKM Series untuk mendorong para pelaku usaha tetap bertahan dan terus berkembang, meski keadaan sedang sulit.
Dari UMKM Series Online Class episode 1, kumparan mengajak para pembaca mengenalkan usaha teman-temannya lewat Bantu Usaha Teman. Terpilihlah lima pemenang dengan lima UMKM rekomendasinya. Yuk, simak selengkapnya di bawah ini!

Nikkie Catering

Nikkie Catering didirikan oleh Khoriwati Farida (50) dan Imaning Maulani (25) sebagai usaha keluarga. UMKM yang bergerak di bidang kuliner ini menyediakan bermacam menu seperti nasi kuning, nasi besek, nasi bungkus, sampai tumpeng dengan harga mulai dari Rp 9 ribu-Rp 14 ribu.
Bisnis yang berlokasi di Surabaya tersebut berawal di 2017 dengan nama Nikkie Chicken dan fokus hanya menjual ayam goreng. Tapi penjualannya sempat menurun, sehingga setahun kemudian beralih ke catering.
ADVERTISEMENT
Terus berkembang, kini per bulannya Nikkie Catering bisa meraup omzet Rp 40 juta per bulan. “Saat awal pandemi sempat turun sampai 75 persen, soalnya kami catering box untuk acara dan sekarang jarang ada acara. Tapi sejak Februari 2021 sudah lumayan naik lagi,” tutur Lani kepada kumparan.
Selain menerima pesanan online, Nikkie Catering juga memiliki kedai di alamat Jl. Putro Agung Kulon No.47, Rangkah, Kecamatan Tambaksari yang beroperasi setiap hari, mulai pukul 10.00-17.00 WIB.

Zakiya Hijab

Demi menambah uang jajan selama pandemi, Dini Dinulfitri Zakiah (21) berinisiatif memulai bisnis hijab bernama Zakiya Hijab.
Dimulai sejak Mei 2020, cewek asal Bandung tersebut menjual hijab persegi sampai pasmina berbagai bahan dengan harga Rp 20 ribu-Rp 35 ribu yang bisa dibeli satuan atau grosir.
ADVERTISEMENT
Dengan banyaknya teman-teman Dini yang tertarik untuk membeli kerudungnya, sebulan dia biasanya bisa meraup sekitar Rp 500 ribu dari usaha Zakiyah Hijab.
“Omzet enggak tentu, tapi alhamdulillah buat jajan sehari-hari. Banyak teman yang tertarik,” ucap mahasiswa semester akhir jurusan kuliah Sejarah itu.

Dapur Udik

Pasangan suami istri Stev Kandar (38) dan Tina Wijaya (35) sudah terjun di usaha kuliner sejak 2010, dengan membuka cafe di sebuah mal. Namun lima tahun kemudian mereka harus menghadapi kebangkrutan dan memulai dari awal.
Tidak menyurutkan semangat untuk lanjut berusaha, Stev dan Tina membuka Dapur Udik yang fokus kepada pemesanan online. Selain itu menunya diubah menjadi masakan tradisional seperti olahan ayam, ikan, nasi liwet, sampai tumpeng nasi kuning, dengan harga sekitar Rp 15 ribu-Rp 40 ribu.
ADVERTISEMENT
“Kami pakai ayam yang diproses di tungku tanah liat minimal 10 jam. Jadi saat dimasak (teksturnya) lembut dan tulangnya empuk,” tutur Stev.
Dari yang sempat terpuruk, kini Stev dan Tina mampu meraup omzet maksimal Rp 60 juta per bulan dari usaha yang berlokasi di Tanjung Duren, Jakarta Barat itu.

Moterra

Meningkatnya sampah belanja online selama pandemi menggerakkan niat perempuan asal Yogyakarta, Anggit Sapta Raudina (23) untuk membangun bisnis ramah lingkungan.
Lewat Moterra yang dimulai September 2020, Anggit menjual set alat makan dari kayu dan batok kelapa, sabun cuci dari buah lerak, gambas pengganti spons untuk cuci piring, sedotan bambu, sampai masker wajah serta sabun cuci muka natural.
Selain bikin sendiri, untuk menghasilkan produk-produk yang dijual dengan harga Rp 3 ribu-Rp 35 ribu itu, Anggit menggandeng sejumlah pengrajin lokal dari Jawa Tengah sampai Jawa Timur.
ADVERTISEMENT
Kini dengan omzet sekitar Rp 4 juta per bulan yang didapatnya, Anggit enggak cuma bisa menyokong kebutuhannya sehari-hari, tapi juga membantu memberdayakan usaha lokal sampai menyelamatkan lingkungan.

Meniko Jamu

Minuman herbal tradisional menjadi andalan banyak orang di tengah pandemi COVID-19. Enggak terkecuali buat Athika Zia (24) yang membuat jamu sendiri untuk dikonsumsi.
Telah merasakan manfaatnya, Athika tertarik untuk membagikannya ke orang-orang terdekat. Sampai akhirnya dia terdorong untuk menjadikannya sebuah bisnis dan mendirikan Meniko Jamu pada Juli 2020.
Meniko Jamu menyediakan tiga varian, yakni kunyit asem, gula jahe, dan beras kencur premium dalam ukuran paling kecil 250 mililiter sampai paling besar 1 liter. Produknya bisa didapatkan mulai dari harga Rp 7 ribu-Rp 30 ribu.
ADVERTISEMENT
Memulai dengan modal Rp 500 ribu, sampai enam bulan pertama usaha yang berbasis di Depok, Jawa Barat itu berjalan, Athika bisa mendapat untung hingga 10 kali lipatnya.
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten