57,49% Lulusan SMK Langsung Kerja, tapi Kurang Mampu Kelola Penghasilan

12 Mei 2022 20:21 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi krisis keuangan. Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi krisis keuangan. Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
Pengelolaan keuangan dan penghasilan sangat penting, bahkan saat seseorang mulai terjun ke dunia kerja. Termasuk bagi para lulusan SMK yang mayoritas langsung bekerja.
ADVERTISEMENT
Data Kemendikbudristek menunjukkan terdapat 1,63 juta pelajar SMK yang lulus pada 2021 dengan 57,49% di antaranya langsung kerja dan 16,83% berwirausaha.
Sayangnya, generasi muda yang baru memiliki pendapatan sendiri ini tidak dilengkapi dengan pengetahuan dan keterampilan pengelolaan keuangan yang memadai.
Hal ini tercermin dari indeks literasi keuangan mereka yang hanya mencapai 15,92%. Angka ini jauh di bawah rata-rata nasional sebesar 38,03%, bahkan menjadi kelompok usia dengan indeks literasi keuangan yang paling rendah.
Ilustrasi manajemen keuangan. Foto: Nugroho Sejati/kumparan
Sebagai upaya membantu generasi muda meningkatkan kemampuan pengelolaan finansial mereka, Citibank N.A., Indonesia (Citi Indonesia) berkolaborasi dengan Prestasi Junior Indonesia (PJI) mengimplementasikan program edukasi literasi keuangan bertajuk JA Personal Finance.
Kegiatan ini berlangsung secara daring sejak Februari 2022 dengan diikuti 300 pelajar kelas 11 dan 12 dari SMKN 6 Jakarta, SMKN 15 Bandung, SMKN 9 Semarang, SMKN 8 Surabaya, dan SMK Bintang Persada Denpasar.
ADVERTISEMENT
Para siswa SMK ini belajar membuat keputusan finansial pribadi dengan mengaplikasikan konsep dasar pengelolaan uang, yaitu memperoleh, membuat anggaran, menabung, membelanjakan, dan mengelola risiko.
Ilustrasi manajemen keuangan. Foto: Nugroho Sejati/kumparan
Di akhir pembelajaran, mereka ditantang untuk mengkampanyekan urgensi dan kiat pengelolaan keuangan bagi anak muda. Hasilnya, 51 kampanye literasi keuangan yang dipublikasikan menjangkau lebih dari 40 ribu akun di media sosial.
“Berdasarkan data dari laporan Strategi Nasional Literasi Keuangan Indonesia (SNKLI) 2021-2025, upaya peningkatan literasi keuangan pada kelompok usia produktif, khususnya generasi muda, perlu lebih ditingkatkan agar mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat Indonesia," ujar Country Head of Corporate Affairs Citi Indonesia, Puni A. Anjungsari.
"Oleh karena itu, kami dengan bangga mendukung pelaksanaan program Personal Finance yang memberikan edukasi seputar finansial kepada generasi muda, khususnya dalam mengelola sumber daya keuangan yang dimiliki secara efektif dan berkelanjutan," imbuhnya.
ADVERTISEMENT
Puni percaya kecakapan keuangan yang lebih baik dapat meningkatkan kualitas keputusan dan pengelolaan finansial anak muda dalam rangka mencapai kesejahteraan dan ketahanan keuangan.
"Hal ini juga merupakan komitmen Citi secara global dalam meningkatkan kemampuan kerja dan peluang ekonomi generasi muda berpenghasilan rendah dan rentan melalui inisiatif Pathways to Progress. Kami berharap kontribusi yang diberikan oleh para nasabah, karyawan, dan seluruh pihak di Citi Indonesia dapat membantu para pelajar untuk meraih masa depan yang lebih baik,” tambahnya.
Ilustrasi siswa SMK jurusan elektronik. Foto: Shutter Stock
Sementara Academic Advisor and Operations Counsel Prestasi Junior Indonesia, Robert Gardiner, menambahkan, dari hasil survei Katadata Insight Center menunjukkan 59,4% generasi Z mengakui pengeluaran mereka lebih besar dibandingkan pendapatan. Hal ini disebabkan karena hanya 17,7% dari mereka yang membagi penghasilan ke dalam pos-pos kecil.
ADVERTISEMENT
"Dalam program JA Personal Finance, para pelajar ditanamkan mengenai pentingnya menyusun anggaran keuangan bulanan dengan menempatkan tabungan sebagai prioritas dan kemudian mengalokasikan uang ke sejumlah pos pengeluaran yang dibutuhkan," paparnya.
Dengan membuat anggaran secara konsisten, Robert yakin para pelajar dapat memahami kondisi riil keuangan mereka sehingga termotivasi untuk berkomitmen membelanjakan uang sesuai anggaran demi menjaga keuangan mereka tetap sehat.
"Kami berterima kasih atas dukungan Citi Indonesia terhadap misi kami dalam membekali generasi muda Indonesia dengan keterampilan dasar keuangan yang dibutuhkan untuk menjadi orang dewasa yang mapan dan mandiri secara finansial," ungkapnya.
com-Ilustrasi seorang wirausaha Foto: Shutterstock
Program JA Personal Finance memfasilitasi para pelajar untuk dapat menganalisis keterkaitan antara keputusan dan perilaku keuangan saat ini dengan tingkat kesejahteraan di masa depan.
ADVERTISEMENT
Melalui serangkaian pembelajaran berbasis aktivitas, mereka dilatih untuk memahami konsep dasar pengelolaan uang, tujuan finansial yang sehat, serta risiko finansial dan strategi menghadapinya.
Selama periode program, relawan dari Citi Indonesia terlibat aktif dalam proses pembelajaran untuk berbagi pengalaman dan inspirasi, utamanya seputar ragam layanan keuangan yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat untuk mendukung pengelolaan keuangan pribadi.